Kamis, 10 Agustus 2017

Tiba Tiba Brojol Bagai Sapit Urang Ambrol

Tadi sore usai bersih bersih tanaman, saksikan langsung orang tua habis mandi dan wudhu untuk maghrib, batal lagi ( keluarkan angin ). Habis wudhu, batal lagi sambil ucapkan " brojol lagi ". Brojol dalam bahasa jawa, pas atau tepat untuk bayi yang baru saja lahir. Gagasan atau ide langsung ingat saat dulu dapat motor pertama kali yakni usai angkut dan gaspol dari seputaran asrama haji nasional Solo ( donohudan ) karena dapatnya via OLX yang ternyata pemiliknya Guru SMA Batik Solo. Spek yang dicari sesuai yakni tangki dream dan hitam, harga...? masih wajar lah pasaran saat itu. Usai pelunasan, mencoba starter manual ( engkel ), lumayan juga butuh 4X baru nyala. 


perbaikan usai ambrol sapit urang

Menyusuri jalan desa hingga akses utama manahan (jalan adisumarmo) dengan lancar jaya dan sampai rumah sekitar tipes ( rumah ibunda ) dan mesin dimatikan. Saat mau parkir, dan dipinggirkan terdengar  brool , komponen sapit urangnya ada yang rontok karena memang lama motor itu tidak dipakai hingga teyeng dan berkarat tidak terawat. Namun tetap disyukuri, karena sudah di rumah dan tetap masih bisa jalan. Jalannya dengan dituntun/ didorong. Sangat beresiko bila dinaiki motor yng diidamkan selama 1 bulan hasil pencarian dengan di iklan. Sudah 3 tempat dikunjungi langsung ( COD ) namun yang cocok ternyata jatuh di Solo. Di Jogja sempat lihat 2 tempat, dan semuanya mati surat diatas 3 tahun. Nampaknya belum jodoh masbro, meski model dan tipenya masuk. Terbayang mengurus surat nya yang kena penyakit malas.

test ride awal sambil bukalapak boyolali

Yang sekarang dipakai dan belum berganti selera (modifikasi) akibat alasan klasik, dana sudah tersedot untuk kebutuhan orang tua. Dinikmati sajalah apa yang ada, dan alhamdulillah " sapit urang " sudah 3 tahun masih kokoh semoga demikian saja. Sapit urang hasil sisiran di pasar klithikan Banjarsari dan saat itu cukup 100 ribu saja sudah bawa pulang model tiger dan cocok untuk basic GL 100 ini. Meskipun plat nomor Semarang ( H ), akan tetapi ada saudara di Semarang dan bekerja di bagian pajak, tiap tahun cukup menitipkan via jasa. Tahun kemarin, di penghujung tahun 2016 sempat mondar mandir Jogja - Solo - Semarang tiap pekan, dan disyukuri tidak ada aral atau ganggguan berarti di sapit urangnya. Sempat terbuai sapit urang RX King, bahkan ditawari harga cukup miring ?. yaah....biarlah apa yang ada dulu. Yang jelas balada sore tadi, Ibunda batal wudhu akibat keluarkan angin hingga batal wudhu jadilah catatan atau tulisan yakni  " tiba tiba brojol bagai sapit urang ambrol ".


Related Posts:

  • Biker Sekaligus Art Produser Brother satu ini boleh dikatakan touring agak jarang, namun seringnya suka trabas di jalanan becek. Sempat mengerjakan : Dream, Japs semua berbasic honda yakni megapro dan CB. Terakhir di rumahnya ada body CB asli plus skok… Read More
  • Dapur Mama Itu Dapur Besi Berkarat Sempat lewat jalan sekitar bengkel Subaru Laweyan, namun tidak mengira bila ada tulisan dapur mama  adalah bengkel custom yang mulai bersinar walaupun terbilang belum lama. Awalnya, karena masalah nama bahwa dapur ibu&… Read More
  • Tiba Tiba Brojol Bagai Sapit Urang Ambrol Tadi sore usai bersih bersih tanaman, saksikan langsung orang tua habis mandi dan wudhu untuk maghrib, batal lagi ( keluarkan angin ). Habis wudhu, batal lagi sambil ucapkan " brojol lagi ". Brojol dalam bahasa jawa, pas at… Read More
  • Aku Memang Pegawai Biasa Tapi CB ku Penuh Cerita Sebagai pegawai toko yang menjual keperluan yang dipakai kumpulan, pertemuan serta kebutuhan publik lain yang agak massal seperti : karpet, sajadah masjid, plastik ukuran besar dll. Sohib Biker yang rendah hati ini, memang … Read More
  • Freestyle Dalam Arti Lain Free Style di jalan (road's freestyle) yag dimaksud bukan jalan elastis saat kontes atau dengan roda 1 seperti yang sudah dikenal. Namun dititik beratkan dengan haya bebas saat berkendara atau sedang mengambil waktu untuk b… Read More

1 comments:

bagi pengalaman mengatakan...

ahamdulillah masih kuat sapit urangnya sampai sekarang