Kamis, 06 April 2017

Kecelakaan Tunggal Dapat Balasan Singgasana Mahal

Hari Senin tanggal 3 April 2017 karena pas ada waktu setelah bantu bantu kegiatan ibu saya di Solo, membezuk kawan lama anggota WA grup SD yang alami kecelakaan tunggal. Sebut saja namanya Yunus, nama sebenarnya yang saya kira tak apalah ditulis apa adanya karena beliau pejuang keluarga yang gigih. Dengan sedikit ada penyakit gula,  namun sebagai marketing dan memegang kendali restoran Jawa, yang bersangkutan bekerja keras agar rumah makan itu eksis di tengah persaingan yang ketat. Sebelum kecelakaan terjadi, sempat bertemu saat sore di kawasan Wirobrajan Jogja sedang tempat kerjanya di bilangan Monjali. 

Wajah yang nampak kecapekan memang kenthal mewarnai brother satu ini. Sama dengan saya, tiap pekan selalu ke Solo mengunjungi istri dan anaknya yang masih kecil/ SD. Naas memang sedang menimpa, kecelakaan tunggal di kawasan makam Danyung Solobaru membuatnya patah tulang di bawah dengkul ( jawa). Waktu bezuk kemarin operasi sudah dilakukan di RS Karima Utama, rumah sakit specialist tulang milik keluarga alm. Dr Tunjung, yang sudah terkenal sejak dulu. Keluarga dokter terkenal di Solo ini termasuk pendiri RS Prof. Dr. Suharso Kartasuro yang khusus menangani tulang. Inzet gambar di bawah ini, diambil dari kecelakaan tunggal dan BPJS.


Kartunisasi Kecelakaan Tunggal

Kronologi yang ia ingat, saat gaspoll dari Jogja jam 22.00 malam ( usai kerja) tanpa istirahat langsung menuju Solo. Sempat wedangan di Delanggu lebih kurang 15 menit. Sampai Danyung, komplek makam yang cukup luas dan angker ( zaman saya masih SD ), brother Yunus tiba tiba terdengar suara memanggil lalu menoleh ke kiri, dan tak sampai hitungan menit terjatuh di lubang persis jembatan yang sedang diperbaiki. Tanpa ada tanda pohon, lampu atau bendera. Akhirnya Yunus tertindas oleh motornya sendiri. Saat itu juga,  katanya sekitar tengah malam dan masbro ini masih sadar serta bisa nelpon istrinya yang sebenarnya sudah tak jauh lagi dari rumahnya. Namun nasib berkata lain, dan pertolongan pertama Yunus dimasukkan ke RS Dr Oen Solobaru. Dari situ ada rujukan ke RS Kustati dan dari Kustati langsung dibawa ke RS Karima Utama, karena ada tulang yang patah dan perlu operasi segera. Kejadiannya malam Sabtu, Hari Minggu sudah dilaksanakan oprasi tulang oleh Pimpinan RS Karima Utama sendiri, yang memang putra almarhum Dr. Tunjung yang terkenal di kota Solo dan Jawa Tengah bahkan di Indonesia.

Saya juga teringat pernah kecelakaan tunggal sekitar Giwangan tengah malam saat gaspol dari Solo ke Jogja, entah karena apa tiba tiba menggilas 2 batu di jalur lambat, alhamdulillah tidak sampai patah tulang namun bekas luka di wajah masih ada sampai sekarang. Sempat berdara di muka, namun karena malam kurang begitu sadar. Di acara CB yang 5 tahun belakangan ini, hal hal yang berkaitan dengan kecelakaan tunggal atau dengan kendaraan lain grafiknya bisa naik turun. Saat Jamda Jateng Temanggung, saya saksikan sendiri di alun alaun Temanggung ada anak muda sekarat berdarah dan untungnya banyak kawannya di situ. Usai acara besar CB Police dulu, 2 pengendara CB juga alami nahas di Karanganyar saat mau pulang, dll tak bisa sebut satu persatu. Yang sempat diingatkan sesama kawan saat acara CB di Bojonegoro, sudah dalam keadaan capek tetap saja gaspol dan tidak lama terdengar kecelakaan tunggal di Padangan dan langsung menhembuskan nafas terakhir usai dibawa RS terdekat.

Kecelakaan Tunggal Dapat Balasan Singgasana Mahal, saya jadikan topik mengingat pernah alami sendiri dan alhamdulillah tidak sampai operasi serta dialami kawan/ tetangga dengan mengharuskan operasi. Mungkin banyak mitos yang ada di kalangan kita, umumnya orang bahwa " kecelakaan tunggal wujud dari sial ". Justru ada sesuatu yang bagus dibalik itu. Looh, memangnya ada apa atau mengapa...?. Yang penting jangan pernah minta atau berdoa untuk menjadi bagian kejadian ini, akan tetapi jikalau terjadi maka tak perlu khawatir. Apa pasal, sebab kanjeng Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan sahabatnya ( kebetulan wanita ) ingin menjadi bagian Raja Raja yang duduk di singgasana singgasana yang tinggi. Kisah ini, tentu saja riwayatnya Sahih karena dari hadist/ sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Bukhory dalam karyanya dengan nomor : 2895. Intinya saja, sebab cukup panjang.


Miris Kecelakaan Ini

Adalah Ummu Harrom RA (ibu yang mulia) berada dekat N Muhammad SAW, lalu Beliau terbangun lalu tersenyum dan mengatakan " aku melihat taja raja berada di singgasana-singgasana yang tinggi ". Aku, yakni  ( Ummu Harrom ) berkata dan minta agar dijadikan bagian raja raja itu. Lalu Nabi SAW " mengiyakan " sambil katakan : engkau bagian dari raja raja itu, lalu Nabi SAW tidur lagi. Tak lama kemudian Beliau bangun dan tertawa lagi dengan ungkapan sama, dan wanita tsb minta seperti semua dan di-iyakan oleh nabi SAW bahwa wanita itu bagian dari raja raja itu. Lalu kanjeng nabi SAW tidur lagi, dan terbangun sambil tertawa dan wanita ini masih minta yang sama. Lalu dengan berkata agak jelas, Nabi SAW mengatakan bahwa " engkau bagian dari raja raja itu " bahkan kata Nabi SAW : anda masuk  masuk di rombongan awal  ( permohonan yang pertama ). 

Setelah berganti waktu pada zaman khalifah III ( usman Bin Affan RA) wanita itu diperistri oleh Ubadah Bin Shomit RA dan suatu saat keduanya pergi berperang dengan naik kapal (keren broo, sudah ada kapal saat itu dan kemungkinan di laut Merah). Ketika usai perang dan siap pulang dengan kapal serta saat turun dari kapal, ada kendaraan penjemput untuk wanita trsebut. Naah, begitu ke arah rumah wanita ( dalam perjalanan ) terjadilah " kecelakaan tunggal " yakni unta/ hewan itu jatuh dan wanita ini tertindas hingga patah lehernya. Tentu yang dimaksud bukan patah : lepas, tulangnya retak dan akibatnya wanita itu langsung meninggal dunia.

Permintaan wanita ini terkabul di saat sudah lebih 10 tahun dari Nabi Terakhir itu wafat. Khalifah Usman Bin Affan RA memerintah 12 tahun dari wafatnya utusan Alloh SWT. Tentu saja perkataan Nabi SAW yang telah lewat terkabulkan meski melampaui waktu yang cukup panjang. Dengan demikian, kecelakaan tunggal justru membawa nasib baik wanita itu, karena bagian dari Raja Raja Yang duduk di Singgasana Singgasana, nanti setelah hidup di alam sesudah alam dunia ini. 

Bagaimana dengan anda, kita, mereka, para bikers yang suka bepergian baik touring pribadi atau dalam rangka hadir acara CB dengan berbagai resiko perjalanan...? Cukup 1 kata saja : Perbaiki Niyat atau Goal Reconstruction. Hanya ini yang bisa disimpulkan dari tulisan yang agak panjang, namun semua kisah adalah reality dan sumber yang kita ambil juga baik ( sahih ). Dan juga permintaan doa atau permohonan, yang bagus bagus saja. Permohonan bagus saja, bisa berakhir dengan kecelakaan tunggal. Bagaimana bila permintaan anda malah sebaliknya yakni mendoakan kepada seseorang dengan permohonan yang buruk atau jelek...?



2 comments:

Unknown mengatakan...

Apik Gus

bagi pengalaman mengatakan...

njenengan nggih sae Pak Gus Guru, hehehe