Selasa, 04 April 2017

Tangki Harley Rasa Cebe

Sebut saja Bro atau Mas Condro, bertubuh ideal untuk kuran usianya yang sudah berkepala 4 dan bermain motor tua sudah seperti darah daging ( tak bisa dipisahkan ). Tak sengaja bertemu di bilangan sekitar kraton kidul ( Keaton Kasunanan) di sebuah kontrakan dan begitu masuk, kaget bukan kepalang. Meski take luas ruang, berjejer motorlawas memenuhi ruang tamu aekaligus utama. Kebanyakan oleh Jenis DKW, ada juga Vespa dan 2 motor Honda (CB).


Dari Kejauhan Nampak Tangi Motiv CB

Malam minggu kemarin dapat BBM Mas Agus Prabowo yang bekerja di sebuah bengkel di Banyuanyar untuk kumpul di SCC Solobaru. Setelah ibu saya tidur, saya bisa baru keluar dan begitu meluncur sudah hampir jam 23.00 malam. Kok sepi dan lengang....?. Ada 1, 2, 3 tapi hanya parkir di kedai makan kakilima. Kuputuskan me Slamet Riyadi sajalah dan waktu menunjukkanhampir 23.30 malam. Jantung utama kota Solo memang berada di jalan raya Slamet Riyadi, dan bila malam minggu tiba jalur bebas (free way) untuk kongkow dan thonkrongan biker biker dari segala merek dari klasik hingga baru. Baik independent atau klub/ komunitas yang sudah solid. Yang pernah ditulis di blog ini seputar : kopdar honda lawas di seputaran jalan Slamet Riyadi juga.


speedometer & lampu bawaan asli

Setelah mendekat komunitas MAC Solo yang dari jauh, ternyata yang mirip tangki CB itu adalah harley kuno 1960 an. Dengan mengkombinasikan warna merah dan putih bergaris, nyaris seperti tanki CB standard. Memang brother Condro dikenal di Solo specialist motor tua ber CC kecil, meski di berbagai kesempatan juga sering mengendarai CC besar (biasanya pinjaman kawan). Sudah lebih 10 tahun dan cukup eksis sebagai kolektor dan kolekdol membuat profesi ini makin bersinar.  Tercatat berbagai toring ditempuh sobat MAC ini, baik Jawa atau Luar Jawa. Yang pertama saksikan mesti akan berkomentar, ini mirip scrambler..? Yaah, memang tak salah pula. Karena kemiripan tekstur knalpot yang melengkung ke atas pada sisi belakang.


Suasana Menjelang Tengah Malam

Kenampakan speedometer, handspat, dan mesin yang masih orisinil ( asli ) dengan kolaborasi warna merah putih saya menyebutnya "Tangki Harley Rasa Cebe, hehehehehe....anteb sajalah masboss. Namanya motor usia tua, berbagai perangkat, sarana dan part untuk menjadi lengkap mengharuskan pemburuan ekstra sabar dan ekstra waktu yang unlimited. Begitu ada yang jual, langsung order dan umumnya tak masalah dengan harga, sebab ingin lengkap memang perlu banyak rekap. Rekap dalam arti anggaran dan ketersediaan yang cukup. Dimaklumi kelangkaan part ini membuat jalinan motor tua memang makin solid, dan jika terdapat sesuatu yang tak di inginkan akan cepat tersebar kabar beritanya. Sehingga antara persaudaraan dan bisnis, mewarnai komunitas ini yang sudah terbentuk secara nasional. Bravo Mas Condro,, moga moga makin bersinar antara kolektor dan kolekdol nya.




0 comments: