Seiring pemakaian motor anda yang memang jarang, ternyata bisa menyebabkan penyakit di perjalanan (touring). Untuk pemilik jenis motor klasik (apapun) yang tergolong penggunaannya tidak terlalu sering serta terkadang lupa merawat karburasi, jangan pandang sebelah mata peran filter supplay BBM dari tangki. Ini saya alami saat akan hadiri sebuah reuni di kampus sekaligus syawalan tahun ini ( tanggal 22 Juli 2017 ) saat menuju Jogjakarta. Sejak kondisi orang tua yang menurun, praktis waktu secara penuh digunakan penulis mendampingi orang tua yang alami gangguan tulang karena jatuh sepekan sebelum lebaran tahun ini. Otomatis perjalanan rutin Jogja Solo diliburkan sementara, dan pengaruhnya motor CB jadi jarang pemakaian luar kota. Sekedar untuk keperluan sehari hari yang diperlukan akomodasi orang tua ( ibunda ). Sebulan berada di rumah dengan tempuh dekat dekat, mengharuskan persiapan karena ada acara monumental tanggal 22 Juli 2017 malam hari di kampus UGM yakni temu alumni dengan semua angkatan. Peristiwa langka itu, jadi bahan untuk ijin pada ibunda untuk menghadiri acara 1X setahun ini.
Gaspol dari Solo hingga Prambanan cukup dengan kemacetan luar biasa akhirnya sampailah di bawah jembatan Janti, naas terjadi. Tiba tiba mesin mati. Karena tepat sebelum traffic light dan kebetulan sedang menyala merah. Ada space/ ruang kosong di bawah jembatan, satu ke barat arah kota dan satunya ke selatan arah Bantul. Di ruang itulah, berusaha mengembalikan mesin agar hidup lagi. Mulai cek busi, yang ternyata normal. BBM masih ada ( cukup ) atau lebih 1/3 volume tangki. Sempat juga disambangi Polisi jaga di pos Janti utara jalan sambil say hello. Dalam hati, sesama biker CB nih....maklum Pos Jaga tersebut, konon ada member CB Police Jogja. Namun karena tambah sedikit gugup dan mulai berkeringat, karena sudah masuk jam 19.00 malam, sedang acara akan mulai jam 20.00 sementara perlu 1/2 atau 1 jam lagi.
Sasaran akhirnya ke filter, karena lebih sebulan belum setel karburasi. Saat tiupan awal karena sudah disanding pak petugas jalan, sementara cancel atau pending dulu. Jika itu tidak menolong, inapkan saja di tempat parkir Janti yang kebetulan dulu pernah jadi konsumen mingguan. Melanjutkan tiupan, lumayan dan agak mendingan muncul kehidupan kecil. Sang pemilik parkir tiba tiba menghampiri, dan meminta filter dilepas lagi. Wuuff....wuff....wuff....suara terdengar 3 kali tiupan dan instal lagi di tempatnya. Dan ternyata, blaar...blaar...blarr muncul dengan suara khasnya. Jadi kepikiran, meniup saja perlu skill (keahlian), bagaimana dengan cek dan ricek lainnya ?.
Dari kejadian tersebut, saya yang masih pemula untuk masalah demikian memang perlu dan belajar banyak. dan tiupan pada filter untuk pertolongan pertama memang sangat membantu keperluan dan hajat saat itu. Yaah, masbro. Itulah sebuah perjalanan yang memang bukan kendaraan standar, perlu pengenalan dari waktu ke waktu. Esoknya berharap agar macet lagi lalu buat belajar meniup, ternyata tidak muncul muncul. Yang jelas, akhirnya meski sedikit agak terlambat datang di acara reuni dan syawalan di tempat yang sudah ditentukan tetap terkesan dengan tiupan sang pemilik parkir itu. Mari belajar meniup yang manjur agar bila terjadi problematika mesin mati dan ternyata sumbernya filter, bisa diatasi sendiri. Memang buat para suhu dan senior, hal itu sesuatu yang sederhana. Namun buat pemula apalagi yang asal gas saja seperti saya, hmmmm......sesuatu banget dan sangat berharga pengalaman ini.
0 comments:
Posting Komentar