Jumat, 15 Mei 2020

Wabah Corona Membuat Mampet Mania

Hampir lebih 1 bulan belum muncul tulisan baru seputar blog ini, maklum sejak kota Solo diumumkan KLB (Kawasan Luar Biasa) karena wabah corona, ide dan penulisan serasa mampet dan macet, hehehehe......biasalah dan ini menimpa semua kalangan baik karyawan hingga pelaku usaha. Roda aktivitas hidup yang biasa gaspol bebas berubah drastis serba prosedur. Yang masih ditaati sampai sekarang basuh (cuci tangan) dengan sabun serta penggunaan masker. Bulan Maret sempat berkunjung ke kota sejuta CB Nganjuk jaw Timur, saat awal awal corona diberitakan secara berkala di media indonesia.

sumber : gatra.com

Ke Nganjuk sebenarnya disamping urusan keluarga akan mampir ke base camp lapaker senior macam Kang Seno Limbuk yang memang sudah well sebelum tragedi wabah melanda dunia. Bahkan sebenarnya sudah siap akan bawa CB kesana, namun karena secara fisik agak kurang bagus atau fit akhirnya dengan jalan transportasi publik yang masih diijinkan. Kalau tak salah sekitar pertengahan bulan Maret 2020. Hanya sehari diumumkan Solo adalah wilayah KLB akhirnya sedikit merambah Jawa Timur.

Saat pulang dari Nganjuk (waktu kunjung ke saudara 3 hari 2 malam), sampai Solo ada kabar mendadak bahwa terminal Bungurasih esoknya akan di off sementara untuk pembersihan total (semprotisasi) dan semua armada juga di off kan. Ini cerita langsung berkembang di kalangan driver dan komunitas pengguna bus saat sampai di terminal Tirtonadi Solo. Riuh juga akhirnya, bahkan saking sebagian penumpang emosi malam malam itu banyak obrolan tak karuan di warung kopi dan kedai makan minum seputar terminal. Yahh, inilah era atau zaman dimana wabah atau katakan musibah walaupun makhluk itu bernama Corona yang tak nampak kasad mata, akan tetapi hingga saat ini menjadi isu sentral yang mngglobal dan efeknya sampai ke ranah personal (pribadi) yakni dengan adanya : lockdown yang akhirnya dihaluskan dengan PSBB serta kebingungan masyarakat yang harus menghadapi sebaran ghoib virus serta kejahatan yang meningkat.

Harapan kita seh, semoga badai ini cepat berlalu dan bisa kumpul lagi dengan teman teman biker CB Nusantara, Amin.

Tulisan Wabah Corona Membuat Mampet Mania, agar jadi pembuka jalan agar blogging tetap eksis di tengah wabah.

Related Posts:

  • Tangki Harley Rasa Cebe Sebut saja Bro atau Mas Condro, bertubuh ideal untuk kuran usianya yang sudah berkepala 4 dan bermain motor tua sudah seperti darah daging ( tak bisa dipisahkan ). Tak sengaja bertemu di bilangan sekitar kraton kidul ( Keat… Read More
  • Biker Sekaligus Art Produser Brother satu ini boleh dikatakan touring agak jarang, namun seringnya suka trabas di jalanan becek. Sempat mengerjakan : Dream, Japs semua berbasic honda yakni megapro dan CB. Terakhir di rumahnya ada body CB asli plus skok… Read More
  • Pribadi Kokoh Pemilik Bengkel Di Kota Mattoh Berpenampilan wajar sekaligus kalem, cool dan ramah inilah kesan pertama dengan bapak Musyafa atau cukup dipanggil Pak Mus. Berada di pinggir alan besar/ utama dari Ngawi menuju arah Bojonegoro kota. Tepatnya di jalan Rajek… Read More
  • Obsesi Mahasiswa Makasar Dengan Ban Besar Menikmati ban besar, serasa pas dengan asal mahasiswa makasar. Demikian ungkap brother yang masih skull di UMY Jogja ini. Keinginan ber CB dengan nuansa japs serta ban gemuk adalah obsesinya sejak awal menjadi mahasiswa. Se… Read More
  • CB Muncul Sesaat Tetap Bikin Teringat Kali ini tidak bicara tentang CB yang berkaitan dengan realitas di lapangan, jalanan, bengkel atau seputar touring, akan tetapi ternyata peran motor CB tetap disuka sejak dulu terutama penikmat media baik : berita, tabloid,… Read More

0 comments: