Sabtu, 11 Februari 2017

CB mu Setrukan Berapa

Sungguh ini judul bisa menjadi tema yang menarik atau tidak tergantung sang biker CB itu sendiri. Pernah saat malam dan mati lampu plus macet lagi, kebetulan pinjam kunci kunci di bengkel dekat terminal Klaten, langsung muncul pertanyaan pemilik bengkel ( tambal ban itu ) dengan ucapan : iku strukan piro ?. Atau bahasa kita : struk berapa. Tentu ini juga perlu dijawab, akhirnya saya cukup katakan : Niki standard mawon atau bawaan sajalah Pak.


CB Strukan Yang Saya Coba

Banyaknya CB meski bentuknya, katakanlah model nyamuk yang bertanki kecil, namun lajunya bak motor keluaran baru, pasti dan bisa dipastikan  mesinnya sudah naik atau dengan bahasa praktis sudah di dopping/ stroked. Namanya dopping tentu ada bagian yang dirubah, dalam kesehatan misalnya banyak minuman dijual bebas & disuka para sopir kendaraan roda 4. Secara teknis tidak diurai disini. Hanya saja CB yang sudah strukan ini beda dengan yang masih standard atau bawaan aslinya.

Pernah mencoba jenis CB setrukan itu, dan ternyata memang benar. Dengan gigi 3 saja, seakan bus bus yang lewat bisa didahului ( dilanggar : bahasa Jawa ). Bahkan masuk 4 sudah seperti tak bisa kontrol, apalagi Gigi 5. Yahh....inilah kanjeng pembaca yang budiman, istilah istilah dalam dunia perCB an Indonesia, orang awam pun mulai paham. Pertanyaan buat pembaca, milik anda  CB mu Setrukan Berapa, dan yang kuasai setrukan baik teoritis & grafis, akan dinantikan penjelasannya termasuk keuntungan dan kerugiannya. Terima kasih.

Ada link artikel bagus yang bahas " struk an ini " DI SINI. Contoh milik CB Jakarta naik 7,5 mm




Juga pernah kami ditawari untuk model stroke an demikian, namun berdasarkan usia serta kebiasaan kami dalam gaspol adalah sewajarnya saja, akhirnya kami urungkan. Mencoba CB yang (gambar diatas) saja sudah seperti terbang, maklum si pemiliknya masih mahasiswa (bro Ari Magelang) yang tak lain sering membantu lapak ziproduction setiap gelaran acara atau even even CB dimanapun hingga luar pulau Jawa yakni Bali dengan membawa barang (kaos & asesoris lainnya) dengan motor pula dengan teman setianya yang bro Nandar yang sudah malang melintang hingga Sumatra dan Kalimantan (Pangkalan Bun).




0 comments: