• CB Project Pipeline Bojonegoro

    kenangan tiada batas saat pernah mengerjakan job ini

  • kangndun in memoriam

    gajah mati tinggalkan gading - maestro tiada tinggalkan jasa untuk CB nusantara

  • bumi sumatra jadi saksi

    ketangguhan lahir karena ketekunan yang selalu diasah bukan warisan - mister CB blogger

  • ibukota jakarta juga saksi sejarah

    ribuan CB seantero nusantara dalam jamnas di lapangan MNC TV

  • bersama KCBI Peduli

    siapa bilang biker tidak bisa peduli ? KCBI lah jawabannya....!!

Selasa, 18 Juni 2019

Nama Lain Honda CB Adalah KUDA BESI

Kapan nama KUDA BESI atau Iron Horse dalam inggris dikenal dalam dunia otomotif terutama komunitas penggemar motor klasik ?. Pertanyaan ini sulit dijawab, sebab saat memulai gemar atau bahkan memiliki akan selalu sebut kepemilikannya (roda 2) dengan KUDA BESI. Secara pribadi istilah kuda besi memang sangat akrab kepada semua : pencinta, penggemar, pemilik motor klasik. Tak hanya itu, sekelas slebritis indonesia meskipun dengan koleksi kendaraan barunya tetap menyebut dengan KUDA BESI dan bisa dilihat pada infotaienment disini yakni MC favorit di berbagai stasiun televisi di Indonesia.


Depan THR Sriwedari Solo

Akan tetapi khusus kalangan motor klasik berjenis motor tua (lama), istilah KUDA BESI memang lebih akrab dengan mereka. Kenapa ? inilah diantara rahasianya. Komponen dan bahan mayoritas motor atau mobil mereka berbahan besi (iron) hampir mendekati 90%. Sehingga bila ada proses perawatan, service hingga penggantian spare part (komponen) memang melibatkan bahan baku besi serta pengerjaannya dengan Las (whelding), apapun jenis motor/ mobil itu. Di samping itu pengambilan kata KUDA tak lain beberapa sifat kuda adalah bisa berjalan dengan kencang atau cepat. Tidak kata yang tepat menggantikan kuda meskipun berkategori sama seperti : kerbau, sapi, keledai, khimar (khusus timur tengah). 

Honda CB tentu tak luput dan masuk kategori jenis motor klasik yang sangat populer di dunia meski asal produsennya dari Jepang. Di Indonesia dimulai sejak tahun 1971 jenis K-1 yang dikelola oleh Federal Motor yang memang perusahaan ini mulai beroperasi sejak 1971. Berarti sekarang sudah hampir 50 tahun keberadaanya di Indonesia atau 1/2 abad. Sebuah usia yang mendekati usia matang seorang manusia mencapai puncak karier nya. Bagaimanapun dan kapanpun motor klasik berjenis CB akan pantas dijuluki nama lain honda CB adalah KUDA BESI.

Minggu, 16 Juni 2019

Sering Lupa MK Akhirnya Dapat MK Yang Baru

Eiiith..........nama MK sedang hangat hangat nya braath. Namun ini bukan persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berat dan menyita banyak pemirsa. MK ini versi blogging motorist saja yakni Menaruh Kunci (MK), hehehehe. Lalu yang kedua MK : Material Kunci. Penyakit yang sering diderita para biker entah dari pergi jauh atau sekedar belanja ke warung sering lupa Menaruh Kunci (MK) atau kontak. Gara gara kejadian akhir puasa ramadhan lalu yakni ceroboh Menaruh Kunci yang belum ketemu sampai sekarang, baru kemarin bisa ganti MK (Material Kunci) yang sedikit beda. Biasanya hanya Mengganti Kunci saja, namun sang ahli kunci malah menawarkan Material Kunci baru. Alhasil, tidak sampai 50 ribu sudah lengkap Material Kunci plus bodinya yakni jadilah TT (Tukar Tambah).

Parkiran Yang Milik Bersama

Problem pemilik motor seperti CB jika belum banyak perubahan, memang suka install pengaman dengan kunci bagian roda depan yang terpisah dengan kunci kontak utama (On-Off). Pernah ditulis disini secara sederhana tabiat pemilik CB yakni MK (Meninggalkan Kontak) di Motor. Ini sudah tak bisa dipungkiri, baik sengaja atau tidak. Khusus untuk pengaman di roda depan, memang tidak semua menyempatkan untuk punya. Mungkin malas cari MK (Material Kunci) yang langka, atau bila bekas (second), harus diutak atik lagi sementara kebutuhan keamanan juga penting.


MK (Material Kunci) Baru

Saya tinggal di komplek yang banyak orang orang lewat termasuk anak anak karena ada komplek masjid tua, dipastikan halaman yang ada menjadi lahan parkir keluarga besar. Tak urung, saya memanfaatkan itu karena memang rumah peninggalan ibunda alm. tidak memungkinkan buat parkir. Sudah 5X ganti MK (Material Kunci) namun semuanya bekas, kadang hanya dapat batang vertikalnya saja, lalu harus cari batang horisontalnya lalu bikin kunci. Terakhir, justru batang vertikalnya yang hilang (raib), hehehehehe......Biar raib, tetep saja harus tersenyum karena meski hanya batangan kunci pengaman, tentu yang mengambil akan memanfaatkannya. Pengalaman sederhana namun unik ini memunculkan ide buat mencurahkan dalam catatan sering lupa MK (menaruh kunci) akhirnya dapat MK (material kunci) baru.


Jumat, 14 Juni 2019

GOOD NEWS

Hari ini 14 Juni 2019 memperoleh email yang berisi pemberitahuan bahwa blog ini telah diizinkan untuk memasang percobaan atau trial set up adsense code. Tentu lewat jalan panjang sejak dituliskannya blog ini pada awal awal hingga saat ini. Meski masih bersifat trial atau percobaan, akan tetapi cukup menggembirakan karena rentetan kejadian, peristiwa, kronologi beberapa waktu lalu hingga saat ini diwujudkan dalam tulisan, sudah memenuhi sebagian syarat google untuk mengizinkan pemasangan unit iklan adsense walaupun belum nampak betul (tampilannya). Sebuah apresiasi yang bagus serta memacu untuk berkarya di kemudian hari. Semoga diberi kelancaran, Amin.


Email 14 Juni Jam 12.38 WIB

Kamis, 13 Juni 2019

HALAL BIHALAL 18 ANAK 1 IBU JADI ACARA RUTIN LEBARAN

Baru kali ini mudik dengan arah kebalikan. Tahun tahun sebelumnya sejak 2006, selalu menemani Ibunda di Solo. Karena ibunda sudah wafat tahun kemarin tepat sebelum puasa, maka mudik beralih lokasi ke Jogjakarta. Tepat sehari sebelum Lebaran dari Solo pagi hari, cukup bawa bekal seperlunya langsung tancap menuju Klaten. Di Klaten untuk membantu kakak yang hari Sabtu 8 Juni 2019 (bertetapatan 4 Syawal 1440 H) ketempatan ngundhuh  atau menjadi sohibul bait (tuan rumah) acara tahunan nasab/ bani dari kakek. Tentu sudah bingung berapa keluarga dan total berapa person yang mau hadir, sementara kakek saya sendiri putra-putrinya 18. Yang masih hidup tinggal separuhnya. Woow.....18 anak cuma dengan 1 ibu (nenek ).

Kemacetan Di Stasiun Delanggu

Tetap setia dengan CB Dream biru sebagai kendaraan mudik ke Jogja, bikin kenangan sendiri. Kemacetan dan terpaksa selalu ambil mepet kiri adalah menu rutin para pemudik agar tak lama dalam siklus kemacetan, walaupun ini tidak disarankan. Tapi itulah, mudik adalah perjuangan. Dari Klaten tancap ke Jogja siang hari, dan nampaknya cuaca keluar Klaten cukup bersahabat, tidak terlalu panas. Macet panjang sempat terjadi interval Prambanan menuju Kalasan, sehabis itu cukup lancar hingga tempat Tujuan yakni rumah ibu mertuwa daerah Sidoarum Godean. Pasca ibunda wafat di Solo, inilah sholat Idul Fitri pertama di rumah ibu mertuwa. Setelah sholat dan sungkeman, lanjut kota Wates untuk silaturahim dengan Budhe yang rumahnya sekitar Siluwok, 5 km selatan Wates. Istirahat sebentar usai sungkeman, meski mesin agak panas tancap lagi ke Jogja untuk periapan esok hari menuju Klaten lagi.

Wedangan & Rest Di Klaten 

Sementara di Klaten, persiapan kakak untuk acara Sabtu dirasa cukup tinggal urus konsumsi, langsung cabut menuju Solo lagi karena ada acara Syawalan lebih tinggi lagi (orang tua kakek alm) atau simbah buyut yang wafat tahun 1960 an. Kakek buyut memiliki 3 istri dengan 21 anak, woowww......super mantab lagi. Biasanya memang acara di simbah buyut ini ambil hari-3 Syawal. Yang sedikit agak membesarkan hati, rentetan jalur simbah buyut ini sambung kepada pembantu utama Pangeran Diponegoro, kata orang tua dulu, ntah benar tidaknya, Wallohu A'lam. Acara berlangsung di komplek pondok pesantren Jamsaren Surakarta (Solo) yang merupakan peninggalan kakek buyut sejak tahun 1800 an. Praktis 2 hari sudah nempuh 200 km, dan alhamdulillah CB biru yang belum sempat ganti oli masih sehat wal afiat.

Lokasi Acara

Akhirnya acara tahunan bani kakek (abdussomad Solo) yang sedikit lebih meriah dari sebelumnya. Maklumlah, jalinan keluarga lebih kecil akan lebih rapat. Informasi yang didapat dari putra kakek yang paling tua, bahwa kakek alm. menikah saja tak tahu nama calonnya (maklum dijodohkan). Naik Haji usia belum sampai 20 th, dan menikah sepulang ibadah Haji kira kira usia 21 th. Kenapa orang tua zaman dulu rata rata banyak anak anaknya ?, maklum lah hiburan, teknologi, tontonan tidak seperti saat ini. Hiburannya, sehabis mengajar ya di kamar, hehehehehe......!! Itulah rahasianya ternyata.

Napak Tilas Kakek Buyut Jamsaren Solo

Dengan 18 anak 1 ibu ini menjadikan acara rutin tahunan, memang nampak makin berkualitas. Sebab, sejak tahun kemarin beberapa peninggalan almarhum kakek yang sepertinya tertutup untuk dilaporkan, kami mencoba untuk membuka pelan pelan yakni dengan membentuk kepengurusan bebarapa warisan yang bermanfaat untuk masyarakat. Sebut saja ada 1 pondok mini serta 1 masjid tua bangunan sejak 1940 an. Putra puti almarhum mulai diajak mikir bareng kelangsungan aset serta cagar keluarga yang monumental.  Acara berakhir setelah sholat dhuhur, dan alhamdulillah beberapa doorprize untuk anak anak (cicit) bisa terdistribusikan dengan merata. Meski tajuk tulisan tentang Lebaran, namun jumlah khas keluarga menjadi fokus dan cukup langka yakni halal bihalal 18 anak 1 ibu jadi acara rutin lebaran. Semoga tahun depan masih bisa bersua lagi, dengan acara yang sama namun direncanakan di Sragen (jalur cucu).














Senin, 03 Juni 2019

Tangki Dream Mulai Langka Di Klithikan Solo

Tadi siang karena keperluan mereparasi HP di Klithikan Semanggi  Solo, ternyata kerusakannya tak bisa diselesaikan hari ini juga,walhasil perlu menunggu waktu hingga usai lebaran. Yahh.....nasib, tapi masih ada 1 HP lagi kok yang normal, kebetulan yang rusak punya istri. Mata selalu saja tergoda bila sedang jalan jalan ke pasar loak dan sekarang jadi pasar baru juga klithikan semanggi Solo, kawasan di timur kota Solo. Tak bersambut urusan HP, mencoba jalan jalan ke lapak otomotif/ motor baik part baru atau bekas (second).

tangki dream yang dulu diminati

Tak begitu jauh dari konter HP, yang masih 1 komplek cukup mudah ditemukan lapak lapak part ini. Yang sering jadi langganan dulu, lapak klasik dekat masjid kalo tak salah milik Mas Yanto yang cukup familier di kalangan penggemar motor lawas, baik CB atau C70. Pemain lama yang akhirnya bergelut dengan sistem kulakan (grosir) menjadikan lapaknya makin berkibar. Paketan berbagai kota menghiasi kesibukan lapak ini, sayang tadi tak sempat ambil foto/ gambar. Ada yang cukup membuat menggelitik, yakni perhatian ke tangki CB model dream agak langka. Tiap lapak kuperhatikan, banyak yang kosong. Tangki Dream yang berbasis gemuk (besar) memang sempat menjadi icon 4/5 tahun yang lalu bahkan tipe ini yang kusuka hingga bertahan saat ini. Tadi sempat ada 1 saja, dan coba tanya harga ternyata tetap masih stabil harganya sejak dulu. Iseng isen serta jalan jalan cukup jadi inspirasi untuk menulis Tangki Dream Mulai Langka Di Klithikan Solo

Jumat, 08 Februari 2019

Update Photo Slider CB Untuk Blog

Rasanya ingin sesuatu yang baru atau tampilan blog ini, maka pada hari ini theme atau knampakannya perlu update. Sebenarnya ada 3 pilhan gambar di theme default (bawaan). Yang namanya bawaan semuanya masih standar. Perlu disesuaikan dengan maksud & tujuan blog, maka diperlukan upload gambar atau foto kenangan selama event event CB yang pernah diikuti baik di jawa atau luar jawa. Foto atau gambar buat tampilan atas sebagai berikut :


slider 1 : usai event CB Cepu

Lokasi rivercross pipeline Petrochina East Java oil company di Bojonegoro, dimana penulis sempat ikut proyek itu sebagai team survey. Gambar berikutnya adalah :

slider 2 : memoriam kang ndun nganjuk

Sang maestro telah tinggalkan kita para CB Lovers Indonesia. Dipilihnya slider itu untuk mengingatkan jasa jasa beliau yang sempat ditemui saat event di Pangkalanbun kalimantan tengah. Gambar berikutnya adalah :

slider 3 : jamnas CB di Bengkulu Sumatra

Inilah awal mula motor besutan maestro self modification brother yusuf semangat putra kota mendoan purwokerto. Karya karyanya cukup fenomenal hingga mengantarkan beliau pernah pameran di Jepang. Terakhir adalah :

slider 4 : siang hari jamnas CB Jakarta

Ribuan motor CB dari pelbagai wilayah seluruh indonesia berkumpul di lapangan MNC TV dalam rangka jamnas CB se Indonesia beberapa waktu lalu. Gambar terakhir dengan upload foto aktivitas KCBI peduli yang hingga kini dengan tema tema sosial kemasyarakatan telah mampu menjadi icon kerja nyata para pemotor CB. Setelah berbetuk yayasan, nampaknya makin bersinar seiring sulitnya ekonomi masyarakat tidak menjadikan halangan untuk berbuat, bertindak, bersosialisasi serta beramal.

slider 5 :  KCBI  dg paketu berdiri paling kiri











Jumat, 18 Januari 2019

DKW Union Dan Ustadz Abu Bakar Baasyir

Pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) yang hari ini menuai komentar banyak di jagad medsos baik FB maupun WA memang cukup dimengerti. Tidak lama atau tepatnya 10 Januari 2019 lalu berlangsung debat terbuka antar 2 pasangan calon (paslon). Ada komentar yang mencoba bahwa pembebasan itu bersifat politis apalagi didampingi bapak Prof. Yusril Ihza Mahendra ( YIM ). Ada pula yang jelaskan dengan data administrasi wajar, secara hitungan dengan menjalani masa 2/3 total waktu sudah cukup untuk bebas dan mustinya berakhir 23 Desember 2018 kemarin. Masih banyak lagi tentunya yang tak bisa dituliskan disini.


DKW Union, sumber dorotheom,com

Namun, penulis mencoba dengan memori serta kenangan yang lainnya. Sama sekali bebas value politik yakni beliau ust ABB merupakan sahabat alm. kakek yang bernama alm. H. Abdusomad yang secara usia ust ABB lebih pantas sebagai murid/ yunior nya. Dengan sepeda motor tuanya DKW union ( kalau tak salah warna biru ) selalu setia bertandang di rumah kakek yang ada di Solo. Karena waktu itu penulis masih bocah, sering mondar mandir Solo ke Jawa Timur (Nganjuk, Kertosono, Jombang) karena sangkut paut almarhum ayahanda memang aslinya Jawa Timur, rasanya ingin dekat dengan tamu kakek ini. Namun ternyata tidak bisa total. Saat penulis ke jawa timur, konon kata ponakan ust ABB sedang sowan simbah alm. Namun ketika menginjak akhir sekolah SD, memang cukup waktu buat kenal beliau ust ABB yakni menjadi membantu kakek membuatkan minuman ( wedangan ) buat sahabat itu.

putra ABB, ABB & yusril (ragampost,com)

Pernah alami semacam susah distarter, dan yang namanya DKW menghidupkan seperti mengayuh pada sepeda biasa. Akhirnya sayalah yang mendorong dan tentu saja dorongannya asal atau apa adanya, mengingat badan yang memang belum kuat. Ingatan yang lain, beliau saat bertamu selalu membicarakan beberapa masalah hingga sang kakek harus mengeluarkan beberapa kitab atau referensi ( kitab kuning yang tebal ) buat mengolah dan membicarakan masalah tersebut. Kitab kuning atau dengan kata lain kitab klasik, satu satunya referensi yang dimiliki kakek karena memang usianya sudah masuk senja dan kurang terbiasa dengan buku buku teks indonesia ( kecuali saat muda bisa jadi memang lain ). Inilah kenangan meski masih bocah tetap ingat kisah seseorang yang pernah menjadi trending topic dunia dengan tema  DKW Union Dan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir

Pernah kejadian, karena ingin segera main bola & beliau ust ABB masih bertamu dari habis jumatan hingga 'Ashar, maka penulis mencoba membuat tidak kerasan waktu bertandangnya yakni taplak meja saya ambil, makanan saya kurangi, dan minuman juga saya kurangi ( ditumpahkan sedikit ). Harapannya ? supaya segera pulang, karena sudah ditunggu kawan kawan sebaya dari tipes untuk tanding bola dengan anak anak pringgolayan. Dan ternyata manjur, ust ABB akhirnya habis 'Ashar langsung pamitan dan saya langsung lari ke lapangan bola (sekarang jadi lottemart tipes). Yang jelas antara ust ABB dengan DKW serta manin bola, tetap jadi ingatan yang tak bisa terlupakan. Semoga bebasnya ust ABB waktu dekat ini, lain waktu bisa menemuinya sambil cerita masa lalunya. Mudah mudahan bisa diingat. Maklum usianya sudah masuk usia kepala 8 serta semoga kesehatan dilimpahkan beliau dari Alloh SWT, Amin.



Selasa, 24 Juli 2018

Derita Sopir Diantara Touring Moge

Siapapun anda, mereka, si dia atau bahkan anggota keluarga kita bila sedang berkendara dengan roda 2 atau 4, apalagi sedang pegang kendali (sopir) tiba tiba dikejutkan oleh oknum para biker yang melintas dengan sikap arogan. Apa pendapat anda ?. Ini ada sedikit gambaran audio video yang diunggah dari medsos yang cukup tersebar. Entah dimana video itu diambil yang jelas, usai kejadian itu, dalam benak muncul pertanyaan. Siapa yang telah lakukan pukulan spion mobil/ truk ?. Untung benda atau barang masih utuh, andai itu pecah siapa yang jadi penanggungnya alias yang harus ganti barang sejenis ?. Tulisan Derita Sopir Diantara Touring Moge melengkapi kejadian yang ada di lapangan serta melengkapi blog ini.


posisi spion masih seperti biasa
Tadi malam melintas jalan yang sedang dicor beton jalur Baki Sukoharjo arah Pakisbaru. Banyak truk kosong muatan, mungkin habis dapat muatan/ tarikan atau borongan angkutan. Maunya sih cepat pulang, namun apa dikata harus menunggu berjam jam truk pengecor beton. Saya kebetulan dengan motor setia, bisa lewat meski sedikit hampir terperosok karena badan jalan termakan truk pengangkut cor. Yaah, derita sopir jika tidak nunggu antrian macet, tak luput dari sasaran petouring yang kebetulan ada event moge atau sekedar lewat. 

posisi spion usai pukulan





Cukup bersabar wahai pak sopir, yang kadang dalam bahasa jawa terpatri di bak belakang dengan tulisan :

Mangkat Ditelponi, Mulih Diomeli 
( Berangkat Ditelponi, Pulang Dimarahi )








Rabu, 31 Januari 2018

Besi Juga Makan Spion

Jangan langsung termakan dengan judul Besi Juga Makan Spion dengan makna apa adanya. So, pasang windshield seperti kupasan sebelumnya, lumayan untuk tampilan baru/ anyar buat usir kebosanan. Install material selesai, dipakai buat gaspol ke Jogja dari Solo, bahkan samai 2 kali dalam seminggu. Ternyata, makan spion ? hehehehe.

Aslinya Spion Itu Kurang Stereo...hehehe

Itulah yang terjadi, pemasangan besi (batangan) di uliran spion baut kiri dan kanan menghasilkan geseran geseran pada lubang batang spion yang ada di stang. So, terjadi pelebaran lubang hingga akhirnya kedua spion kendor. bahkan 2 hari lalu sempat dilepas namun tetap dibawa kemana pergi, kenapa ? agar ada alasan jika ditegur pak petugas di jalan, ini loo....spion masih utuh dan hanya sudah kendor semua antara lubang vs batangan besi sebagai penyangga windshield. Sebelah kanan masih bisa diakali yakni dengan extra karet, masih tetap kokoh spionnya. Sebelah kiri, ampun dehh.....sudah tak bisa dipakai, bisa tegak pun sulit dan sudah goyang semua. 

Tadi sempat punya ide sehabis jam 10.00 an pagi untuk pindah lokasi/ lubang untuk pasang spion dan windshield. Tempat spion dipilih geser sedikit dari semula, menempati space untuk minuman, meski kurang simetris namun tetap nyaman fungsinya. Untuk batang windshield, kami pilih baut pengunci sekitar segitiga atas, dan batangan besi sbelumnya hanya perlu dipatahkan lalu sambung lagi dengan menyudut.


alternatif bila lampu padam (tanda hijau)

Hingga akhirnya, windshield tampil dengan basis baru serta sisi depan, karena dapat di rosokan 3 hari lalu ditambahkan mata kucing bentuk kotak. Bila terjadi korsleting atau lampu depan, tiba tiba off/ mati, masih bisa andalkan mata kucing tadi yang bila kena sorot lampu malam, masih bisa fungsi. Minimal sebagai sinyal sedang ada kendaraan di depannya apalagi dalam speed tinggi (yang saling berlawanan),  Judul jangan dibaca mentah mentah, namun perlu baca keterangannya semua meski agak singkat dan ringkas

Selasa, 02 Januari 2018

Pelindung Angin Dipasang Di CB

Tadi pagi tak sengaja dapat rosokan di Banjarsari Solo, yang dekat dengan stasiun Balapan yang dulunya cukup ramai dan menjadi pasar utama di jantung kota akhirnya pindah ke Notohardjo atau Silir ( pasar ayam dan komplek hiburan ). Ada beberapa barang yang kami ambl ( beli 0 tak sampai nggocap ( 50 ribu ) namun dapat beberapa barang diantaranya : pelindung angin ( windshiled ), senter ( sentolop : bhs jawa timur ), double starter saver, jam dinding. Hehehehe, lumayan buat simpanan dan dipajang di kamar untuk senter dan jam dindingnya. Pelindung Angin Dipasang Di CB, dengan harapan ingin tampil beda saja. Setelah 6 bulan tanpa touring, nampaknya selera buat motor CB berubah. Ingin nambah modis dan klasik dengan biaya minimalis. Contoh pemasangan windshiled bisa lihat disini atau visualnya sebagai berikut.

Windshield Di CB 500 ( sample )

Untuk gambar, mungkin menyusul saja karena belum selesai di install tinggal pasang stiker cutting. Namun secara keseluruhan sudah dipasang di depan dengan memotong sedikit bagian bawah menyesuaikan spedometer. List karet tepi masih utuh berwarna hitam, dengan bantuan gergaji triplek bisa dibentuk potongan sesuai keinginan. Yang agak merepeotkan tatkala membuat besi batanga yang di las ( whelding ) karena ternyata sisi kanan dan kirir ada sedikit bias ukuran ( beda ukuran ) walaupun tak banyak, lebih kurang 0,5 cm saja.

Siap jaga NKRI hahahaha

Bagian utama windshiled tetap, cukup diberi tambahan plat tipis untuk pegangan ( holder ) batangan besi yang akan dijadikan las permanen. Dengan sedikit overlapping dengan keranjang depan, namun tak sampai sentuh keranjang ini. Sayangnya setelah selesai install atau pasang pelindung angin ( windshiled ), terasa muncul ide mengganti plat jok yang mulai rapuh. Pikiran saya, perlu pesan plat baru untuk alas ( base ) nya, ternyata tukang las sebut saja Pak Harjo yang usianya 60 an bilang, plat jok masih bisa diservis, alhamdulillah kata saya.


Tampilan Pelindung Angin

Besok saatnya merapikan install windshield serta menunggu penyelesaian las plat buat jok. Harus diakui, bahwa hujan saat ini memang daya korosinya cukup tinggi sehingga mudah merapuhkan dan membuat karatan cukup mengganggu baik penampilan maupun keawetan komponen. Busi saja bisa karatan, apalagi bodi luar yang dominan dengan besi atau logam ?. Ingatlah baik baik kawan, bila habis hujan sebaiknya langsung guyur saja dengan air bersih motor anda. Sedikit repot namun manfaatnya cukup besar baik perawatan atau pembiayaan. Sambil menunggu tulisan berikutnya, inilah yang bisa disajikan tahap pemasangan pelindung angin di CB serta penggantian plat yang cukup dengan tambal sulam las saja dan sedikit mur baut.