• CB Project Pipeline Bojonegoro

    kenangan tiada batas saat pernah mengerjakan job ini

  • kangndun in memoriam

    gajah mati tinggalkan gading - maestro tiada tinggalkan jasa untuk CB nusantara

  • bumi sumatra jadi saksi

    ketangguhan lahir karena ketekunan yang selalu diasah bukan warisan - mister CB blogger

  • ibukota jakarta juga saksi sejarah

    ribuan CB seantero nusantara dalam jamnas di lapangan MNC TV

  • bersama KCBI Peduli

    siapa bilang biker tidak bisa peduli ? KCBI lah jawabannya....!!

Minggu, 23 Juni 2019

Permasalahan Muncul Antara Kopling Dan Pierslagh

Aneka perawatan agar tunggangan anda masih eksis dan nyaman baik internal (mesin) hingga pakaian (sandhangan) tampil prima atau sekedar bersih bersih. Atau pengecekan bagian bawah yang pengaruhnya terhadap suara knalpot yang pernah juga berhubungan kepada spesialis knalpot yang juga dituliskan di blog ini disamping beberapa pengalaman maintenance knalpot.  Kebetulan motor kami hasil karya bengkel ini sampai sekarang telah lewat 4 tahun, alhamdulillah masih nyaman serta belum ada perubahan berarti. Permasalahan lain adalah jika motor kesayangan anda (berjenis laki) yang harus ngeslagh (manual) tanpa double starter. Pernah kami alami hingga menuliskan ide itu disini. Sampai sekarang pun masih seperti itu meski pernah dicoba dengan menghidupkan starter, namun ada feel kurang PD (percaya diri). Motor klasik kok distarter ?. Apa kata pemilik motor baru ?. Perlu diketahui bagian depan CB kami ada keranjang jepit diatas lampu, sehingga posisi kabel sering terdesak oleh muatan yang dijepit.


kabel kopling overlap dengan kranjang depan

Karena menggunakan tali dari ban untuk elastisitas slagh karena pierslagh putus, mengakibatkan geseran geseran bagian panel kabel kopling dekat mesin. Dengan tenaga lelaki untuk mengeslagh (menstarter) dengan kaki yang tentu saja kekuatan penuh (full power) apalagi pagi hari, lama kelamaan talibannya aus melar bahkan bisa putus. Yakni tali yang diungkitkan batang slagh dengan panel kabel kopling. Kejadian barusan adalah kabel kopling menjadi kaku, tidak bergerak dan bisa patah bila dipaksa untuk digerakkan. Praktis kopling tak berfungi. Memang ini sederhana bila bisa memperbaiki kabel kopling nya, namun untuk jangka panjang ada baiknya pemakaian kembali double starter dengan accu minim 6 Ampere. Tentu saja pernah dicoba milik Accu NMax yang punya daya 6 Ampere lebih, dan hasilnya lumayan. Asal panas sedikit, tombol starter ditekan mesin langsung hidup.

Accu Vario 125 6A : sumber tokopedia

Akhirnya diserahkan kepada anda, masih bertahan dengan slagh manual dengan full power yang akhirnya mengganggu stabilitas kopling atau mengurangi itu semua itu dengan anggaran lebih. Menginstall accu dengan catu daya optimum, konon milik vario 125 pun sudah cukup untuk standar tiger atau megapro. Harga kisarannya antara 225 - 250 ribu. Sekarang accu bekas pun mudah didapat, resikonya paling banter bertahan 2 bulan (sudah dicoba). Tentu yang baru lebih ajib, gitu khan masbro dan sobat biker !!!. Masalah sederhana ini akhirnya dituangkan menjadi permasalahan muncul antara kopling dan pierslagh.

Kamis, 20 Juni 2019

1001 ALASAN MEMILIKI HONDA CB

Kali ini penulis sajikan bahan pertimbangan yang mudah tapi sulit diungkapkan, sulit dijabarkan namun mudah ditemui di lapangan apalagi sedang ada acara atau event CB baik regional, lokal serta nasional. Apa sebenarnya motivasi anda, mereka atau bahkan orang dulu banyak minatnya dengan jenis motor klasik ini. Meskipun sekarang banyak sisi ubahan baik internal maupun eksternal, ada banyak ragam yang dalam sesi ini diwakili dengan judul 1001 Alasan Memiliki Honda CB. Beberapa alasan atau motivasi masing masing pemilik baik biker atau sekedar penggemar saja antara lain :


  1. Mudah Perawatan, meski bila komponennya banyak jadi tidak mudah
  2. Murah Pajaknya (maklum broo....30 th lebih usianya, tidak ABG lagi
  3. Banyak kawannya di berbagai kota
  4. Hemat serta Irit BBM nya
  5. Bebas selera sesuai ide atau keinginan pemiliknya
  6. Mudah modif nya
  7. Banyak even even yang mendukung kecil, menengah maupun acara besar
  8. Bangga memiliki koleksi barang (kendaraan) lama
  9. Biar lain dari umumnya, meski roda 2 nya tetap sama
  10. Cepat atau Lambat mudah disesuaikan asal ada biaya
  11. Lahan usaha alternatif buat penggemar, biker atau sekedar buka lapak
  12. Mudah dalam mendapat kawan baik yunior hingga senior
  13. Merakyat komunitasnya
  14. Banyak yang sukses hingga kaya karena motor jenis tua ini
  15. Bengkelnya umumnya tidak terlalu formal baik layanan atau pembayaran
  16. Tampilan motor yang jelek pun tetap membuat percaya diri
  17. Merawat warisan orang tua
  18. Bebas gaya baik merchandise atau asesoris lainnya yang tidak mengikat
  19. Mudah untuk dibuat klub klub
  20. Lahan usaha/ bisnis yang fleksibel saat ada acara dari baju sd kuliner
  21. Bergantinya waktu dijual akan mahal
  22. Jadi perhatian di lampu merah

Silahkan para penyimak, penggemar, biker, bengkel mania, ketua klub, organisasi sejenis yang bergerak bidang otomotif menambah keterangan atau memberikan masukannya. Penulis pilih judul di atas, sekali lagi karena memang sulit untuk mendefinisikan serta menguraikan. Jangankan uraian teoritis, 2 motor honda CB yang diparkir pun akan mencerminkan keinginan pemilik yang sangat dan amat berbeda.




Selasa, 18 Juni 2019

Nama Lain Honda CB Adalah KUDA BESI

Kapan nama KUDA BESI atau Iron Horse dalam inggris dikenal dalam dunia otomotif terutama komunitas penggemar motor klasik ?. Pertanyaan ini sulit dijawab, sebab saat memulai gemar atau bahkan memiliki akan selalu sebut kepemilikannya (roda 2) dengan KUDA BESI. Secara pribadi istilah kuda besi memang sangat akrab kepada semua : pencinta, penggemar, pemilik motor klasik. Tak hanya itu, sekelas slebritis indonesia meskipun dengan koleksi kendaraan barunya tetap menyebut dengan KUDA BESI dan bisa dilihat pada infotaienment disini yakni MC favorit di berbagai stasiun televisi di Indonesia.


Depan THR Sriwedari Solo

Akan tetapi khusus kalangan motor klasik berjenis motor tua (lama), istilah KUDA BESI memang lebih akrab dengan mereka. Kenapa ? inilah diantara rahasianya. Komponen dan bahan mayoritas motor atau mobil mereka berbahan besi (iron) hampir mendekati 90%. Sehingga bila ada proses perawatan, service hingga penggantian spare part (komponen) memang melibatkan bahan baku besi serta pengerjaannya dengan Las (whelding), apapun jenis motor/ mobil itu. Di samping itu pengambilan kata KUDA tak lain beberapa sifat kuda adalah bisa berjalan dengan kencang atau cepat. Tidak kata yang tepat menggantikan kuda meskipun berkategori sama seperti : kerbau, sapi, keledai, khimar (khusus timur tengah). 

Honda CB tentu tak luput dan masuk kategori jenis motor klasik yang sangat populer di dunia meski asal produsennya dari Jepang. Di Indonesia dimulai sejak tahun 1971 jenis K-1 yang dikelola oleh Federal Motor yang memang perusahaan ini mulai beroperasi sejak 1971. Berarti sekarang sudah hampir 50 tahun keberadaanya di Indonesia atau 1/2 abad. Sebuah usia yang mendekati usia matang seorang manusia mencapai puncak karier nya. Bagaimanapun dan kapanpun motor klasik berjenis CB akan pantas dijuluki nama lain honda CB adalah KUDA BESI.

Minggu, 16 Juni 2019

Sering Lupa MK Akhirnya Dapat MK Yang Baru

Eiiith..........nama MK sedang hangat hangat nya braath. Namun ini bukan persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berat dan menyita banyak pemirsa. MK ini versi blogging motorist saja yakni Menaruh Kunci (MK), hehehehe. Lalu yang kedua MK : Material Kunci. Penyakit yang sering diderita para biker entah dari pergi jauh atau sekedar belanja ke warung sering lupa Menaruh Kunci (MK) atau kontak. Gara gara kejadian akhir puasa ramadhan lalu yakni ceroboh Menaruh Kunci yang belum ketemu sampai sekarang, baru kemarin bisa ganti MK (Material Kunci) yang sedikit beda. Biasanya hanya Mengganti Kunci saja, namun sang ahli kunci malah menawarkan Material Kunci baru. Alhasil, tidak sampai 50 ribu sudah lengkap Material Kunci plus bodinya yakni jadilah TT (Tukar Tambah).

Parkiran Yang Milik Bersama

Problem pemilik motor seperti CB jika belum banyak perubahan, memang suka install pengaman dengan kunci bagian roda depan yang terpisah dengan kunci kontak utama (On-Off). Pernah ditulis disini secara sederhana tabiat pemilik CB yakni MK (Meninggalkan Kontak) di Motor. Ini sudah tak bisa dipungkiri, baik sengaja atau tidak. Khusus untuk pengaman di roda depan, memang tidak semua menyempatkan untuk punya. Mungkin malas cari MK (Material Kunci) yang langka, atau bila bekas (second), harus diutak atik lagi sementara kebutuhan keamanan juga penting.


MK (Material Kunci) Baru

Saya tinggal di komplek yang banyak orang orang lewat termasuk anak anak karena ada komplek masjid tua, dipastikan halaman yang ada menjadi lahan parkir keluarga besar. Tak urung, saya memanfaatkan itu karena memang rumah peninggalan ibunda alm. tidak memungkinkan buat parkir. Sudah 5X ganti MK (Material Kunci) namun semuanya bekas, kadang hanya dapat batang vertikalnya saja, lalu harus cari batang horisontalnya lalu bikin kunci. Terakhir, justru batang vertikalnya yang hilang (raib), hehehehehe......Biar raib, tetep saja harus tersenyum karena meski hanya batangan kunci pengaman, tentu yang mengambil akan memanfaatkannya. Pengalaman sederhana namun unik ini memunculkan ide buat mencurahkan dalam catatan sering lupa MK (menaruh kunci) akhirnya dapat MK (material kunci) baru.


Jumat, 14 Juni 2019

GOOD NEWS

Hari ini 14 Juni 2019 memperoleh email yang berisi pemberitahuan bahwa blog ini telah diizinkan untuk memasang percobaan atau trial set up adsense code. Tentu lewat jalan panjang sejak dituliskannya blog ini pada awal awal hingga saat ini. Meski masih bersifat trial atau percobaan, akan tetapi cukup menggembirakan karena rentetan kejadian, peristiwa, kronologi beberapa waktu lalu hingga saat ini diwujudkan dalam tulisan, sudah memenuhi sebagian syarat google untuk mengizinkan pemasangan unit iklan adsense walaupun belum nampak betul (tampilannya). Sebuah apresiasi yang bagus serta memacu untuk berkarya di kemudian hari. Semoga diberi kelancaran, Amin.


Email 14 Juni Jam 12.38 WIB

Kamis, 13 Juni 2019

HALAL BIHALAL 18 ANAK 1 IBU JADI ACARA RUTIN LEBARAN

Baru kali ini mudik dengan arah kebalikan. Tahun tahun sebelumnya sejak 2006, selalu menemani Ibunda di Solo. Karena ibunda sudah wafat tahun kemarin tepat sebelum puasa, maka mudik beralih lokasi ke Jogjakarta. Tepat sehari sebelum Lebaran dari Solo pagi hari, cukup bawa bekal seperlunya langsung tancap menuju Klaten. Di Klaten untuk membantu kakak yang hari Sabtu 8 Juni 2019 (bertetapatan 4 Syawal 1440 H) ketempatan ngundhuh  atau menjadi sohibul bait (tuan rumah) acara tahunan nasab/ bani dari kakek. Tentu sudah bingung berapa keluarga dan total berapa person yang mau hadir, sementara kakek saya sendiri putra-putrinya 18. Yang masih hidup tinggal separuhnya. Woow.....18 anak cuma dengan 1 ibu (nenek ).

Kemacetan Di Stasiun Delanggu

Tetap setia dengan CB Dream biru sebagai kendaraan mudik ke Jogja, bikin kenangan sendiri. Kemacetan dan terpaksa selalu ambil mepet kiri adalah menu rutin para pemudik agar tak lama dalam siklus kemacetan, walaupun ini tidak disarankan. Tapi itulah, mudik adalah perjuangan. Dari Klaten tancap ke Jogja siang hari, dan nampaknya cuaca keluar Klaten cukup bersahabat, tidak terlalu panas. Macet panjang sempat terjadi interval Prambanan menuju Kalasan, sehabis itu cukup lancar hingga tempat Tujuan yakni rumah ibu mertuwa daerah Sidoarum Godean. Pasca ibunda wafat di Solo, inilah sholat Idul Fitri pertama di rumah ibu mertuwa. Setelah sholat dan sungkeman, lanjut kota Wates untuk silaturahim dengan Budhe yang rumahnya sekitar Siluwok, 5 km selatan Wates. Istirahat sebentar usai sungkeman, meski mesin agak panas tancap lagi ke Jogja untuk periapan esok hari menuju Klaten lagi.

Wedangan & Rest Di Klaten 

Sementara di Klaten, persiapan kakak untuk acara Sabtu dirasa cukup tinggal urus konsumsi, langsung cabut menuju Solo lagi karena ada acara Syawalan lebih tinggi lagi (orang tua kakek alm) atau simbah buyut yang wafat tahun 1960 an. Kakek buyut memiliki 3 istri dengan 21 anak, woowww......super mantab lagi. Biasanya memang acara di simbah buyut ini ambil hari-3 Syawal. Yang sedikit agak membesarkan hati, rentetan jalur simbah buyut ini sambung kepada pembantu utama Pangeran Diponegoro, kata orang tua dulu, ntah benar tidaknya, Wallohu A'lam. Acara berlangsung di komplek pondok pesantren Jamsaren Surakarta (Solo) yang merupakan peninggalan kakek buyut sejak tahun 1800 an. Praktis 2 hari sudah nempuh 200 km, dan alhamdulillah CB biru yang belum sempat ganti oli masih sehat wal afiat.

Lokasi Acara

Akhirnya acara tahunan bani kakek (abdussomad Solo) yang sedikit lebih meriah dari sebelumnya. Maklumlah, jalinan keluarga lebih kecil akan lebih rapat. Informasi yang didapat dari putra kakek yang paling tua, bahwa kakek alm. menikah saja tak tahu nama calonnya (maklum dijodohkan). Naik Haji usia belum sampai 20 th, dan menikah sepulang ibadah Haji kira kira usia 21 th. Kenapa orang tua zaman dulu rata rata banyak anak anaknya ?, maklum lah hiburan, teknologi, tontonan tidak seperti saat ini. Hiburannya, sehabis mengajar ya di kamar, hehehehehe......!! Itulah rahasianya ternyata.

Napak Tilas Kakek Buyut Jamsaren Solo

Dengan 18 anak 1 ibu ini menjadikan acara rutin tahunan, memang nampak makin berkualitas. Sebab, sejak tahun kemarin beberapa peninggalan almarhum kakek yang sepertinya tertutup untuk dilaporkan, kami mencoba untuk membuka pelan pelan yakni dengan membentuk kepengurusan bebarapa warisan yang bermanfaat untuk masyarakat. Sebut saja ada 1 pondok mini serta 1 masjid tua bangunan sejak 1940 an. Putra puti almarhum mulai diajak mikir bareng kelangsungan aset serta cagar keluarga yang monumental.  Acara berakhir setelah sholat dhuhur, dan alhamdulillah beberapa doorprize untuk anak anak (cicit) bisa terdistribusikan dengan merata. Meski tajuk tulisan tentang Lebaran, namun jumlah khas keluarga menjadi fokus dan cukup langka yakni halal bihalal 18 anak 1 ibu jadi acara rutin lebaran. Semoga tahun depan masih bisa bersua lagi, dengan acara yang sama namun direncanakan di Sragen (jalur cucu).














Senin, 03 Juni 2019

Tangki Dream Mulai Langka Di Klithikan Solo

Tadi siang karena keperluan mereparasi HP di Klithikan Semanggi  Solo, ternyata kerusakannya tak bisa diselesaikan hari ini juga,walhasil perlu menunggu waktu hingga usai lebaran. Yahh.....nasib, tapi masih ada 1 HP lagi kok yang normal, kebetulan yang rusak punya istri. Mata selalu saja tergoda bila sedang jalan jalan ke pasar loak dan sekarang jadi pasar baru juga klithikan semanggi Solo, kawasan di timur kota Solo. Tak bersambut urusan HP, mencoba jalan jalan ke lapak otomotif/ motor baik part baru atau bekas (second).

tangki dream yang dulu diminati

Tak begitu jauh dari konter HP, yang masih 1 komplek cukup mudah ditemukan lapak lapak part ini. Yang sering jadi langganan dulu, lapak klasik dekat masjid kalo tak salah milik Mas Yanto yang cukup familier di kalangan penggemar motor lawas, baik CB atau C70. Pemain lama yang akhirnya bergelut dengan sistem kulakan (grosir) menjadikan lapaknya makin berkibar. Paketan berbagai kota menghiasi kesibukan lapak ini, sayang tadi tak sempat ambil foto/ gambar. Ada yang cukup membuat menggelitik, yakni perhatian ke tangki CB model dream agak langka. Tiap lapak kuperhatikan, banyak yang kosong. Tangki Dream yang berbasis gemuk (besar) memang sempat menjadi icon 4/5 tahun yang lalu bahkan tipe ini yang kusuka hingga bertahan saat ini. Tadi sempat ada 1 saja, dan coba tanya harga ternyata tetap masih stabil harganya sejak dulu. Iseng isen serta jalan jalan cukup jadi inspirasi untuk menulis Tangki Dream Mulai Langka Di Klithikan Solo

Jumat, 08 Februari 2019

Update Photo Slider CB Untuk Blog

Rasanya ingin sesuatu yang baru atau tampilan blog ini, maka pada hari ini theme atau knampakannya perlu update. Sebenarnya ada 3 pilhan gambar di theme default (bawaan). Yang namanya bawaan semuanya masih standar. Perlu disesuaikan dengan maksud & tujuan blog, maka diperlukan upload gambar atau foto kenangan selama event event CB yang pernah diikuti baik di jawa atau luar jawa. Foto atau gambar buat tampilan atas sebagai berikut :


slider 1 : usai event CB Cepu

Lokasi rivercross pipeline Petrochina East Java oil company di Bojonegoro, dimana penulis sempat ikut proyek itu sebagai team survey. Gambar berikutnya adalah :

slider 2 : memoriam kang ndun nganjuk

Sang maestro telah tinggalkan kita para CB Lovers Indonesia. Dipilihnya slider itu untuk mengingatkan jasa jasa beliau yang sempat ditemui saat event di Pangkalanbun kalimantan tengah. Gambar berikutnya adalah :

slider 3 : jamnas CB di Bengkulu Sumatra

Inilah awal mula motor besutan maestro self modification brother yusuf semangat putra kota mendoan purwokerto. Karya karyanya cukup fenomenal hingga mengantarkan beliau pernah pameran di Jepang. Terakhir adalah :

slider 4 : siang hari jamnas CB Jakarta

Ribuan motor CB dari pelbagai wilayah seluruh indonesia berkumpul di lapangan MNC TV dalam rangka jamnas CB se Indonesia beberapa waktu lalu. Gambar terakhir dengan upload foto aktivitas KCBI peduli yang hingga kini dengan tema tema sosial kemasyarakatan telah mampu menjadi icon kerja nyata para pemotor CB. Setelah berbetuk yayasan, nampaknya makin bersinar seiring sulitnya ekonomi masyarakat tidak menjadikan halangan untuk berbuat, bertindak, bersosialisasi serta beramal.

slider 5 :  KCBI  dg paketu berdiri paling kiri











Jumat, 18 Januari 2019

DKW Union Dan Ustadz Abu Bakar Baasyir

Pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) yang hari ini menuai komentar banyak di jagad medsos baik FB maupun WA memang cukup dimengerti. Tidak lama atau tepatnya 10 Januari 2019 lalu berlangsung debat terbuka antar 2 pasangan calon (paslon). Ada komentar yang mencoba bahwa pembebasan itu bersifat politis apalagi didampingi bapak Prof. Yusril Ihza Mahendra ( YIM ). Ada pula yang jelaskan dengan data administrasi wajar, secara hitungan dengan menjalani masa 2/3 total waktu sudah cukup untuk bebas dan mustinya berakhir 23 Desember 2018 kemarin. Masih banyak lagi tentunya yang tak bisa dituliskan disini.


DKW Union, sumber dorotheom,com

Namun, penulis mencoba dengan memori serta kenangan yang lainnya. Sama sekali bebas value politik yakni beliau ust ABB merupakan sahabat alm. kakek yang bernama alm. H. Abdusomad yang secara usia ust ABB lebih pantas sebagai murid/ yunior nya. Dengan sepeda motor tuanya DKW union ( kalau tak salah warna biru ) selalu setia bertandang di rumah kakek yang ada di Solo. Karena waktu itu penulis masih bocah, sering mondar mandir Solo ke Jawa Timur (Nganjuk, Kertosono, Jombang) karena sangkut paut almarhum ayahanda memang aslinya Jawa Timur, rasanya ingin dekat dengan tamu kakek ini. Namun ternyata tidak bisa total. Saat penulis ke jawa timur, konon kata ponakan ust ABB sedang sowan simbah alm. Namun ketika menginjak akhir sekolah SD, memang cukup waktu buat kenal beliau ust ABB yakni menjadi membantu kakek membuatkan minuman ( wedangan ) buat sahabat itu.

putra ABB, ABB & yusril (ragampost,com)

Pernah alami semacam susah distarter, dan yang namanya DKW menghidupkan seperti mengayuh pada sepeda biasa. Akhirnya sayalah yang mendorong dan tentu saja dorongannya asal atau apa adanya, mengingat badan yang memang belum kuat. Ingatan yang lain, beliau saat bertamu selalu membicarakan beberapa masalah hingga sang kakek harus mengeluarkan beberapa kitab atau referensi ( kitab kuning yang tebal ) buat mengolah dan membicarakan masalah tersebut. Kitab kuning atau dengan kata lain kitab klasik, satu satunya referensi yang dimiliki kakek karena memang usianya sudah masuk senja dan kurang terbiasa dengan buku buku teks indonesia ( kecuali saat muda bisa jadi memang lain ). Inilah kenangan meski masih bocah tetap ingat kisah seseorang yang pernah menjadi trending topic dunia dengan tema  DKW Union Dan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir

Pernah kejadian, karena ingin segera main bola & beliau ust ABB masih bertamu dari habis jumatan hingga 'Ashar, maka penulis mencoba membuat tidak kerasan waktu bertandangnya yakni taplak meja saya ambil, makanan saya kurangi, dan minuman juga saya kurangi ( ditumpahkan sedikit ). Harapannya ? supaya segera pulang, karena sudah ditunggu kawan kawan sebaya dari tipes untuk tanding bola dengan anak anak pringgolayan. Dan ternyata manjur, ust ABB akhirnya habis 'Ashar langsung pamitan dan saya langsung lari ke lapangan bola (sekarang jadi lottemart tipes). Yang jelas antara ust ABB dengan DKW serta manin bola, tetap jadi ingatan yang tak bisa terlupakan. Semoga bebasnya ust ABB waktu dekat ini, lain waktu bisa menemuinya sambil cerita masa lalunya. Mudah mudahan bisa diingat. Maklum usianya sudah masuk usia kepala 8 serta semoga kesehatan dilimpahkan beliau dari Alloh SWT, Amin.



Selasa, 24 Juli 2018

Derita Sopir Diantara Touring Moge

Siapapun anda, mereka, si dia atau bahkan anggota keluarga kita bila sedang berkendara dengan roda 2 atau 4, apalagi sedang pegang kendali (sopir) tiba tiba dikejutkan oleh oknum para biker yang melintas dengan sikap arogan. Apa pendapat anda ?. Ini ada sedikit gambaran audio video yang diunggah dari medsos yang cukup tersebar. Entah dimana video itu diambil yang jelas, usai kejadian itu, dalam benak muncul pertanyaan. Siapa yang telah lakukan pukulan spion mobil/ truk ?. Untung benda atau barang masih utuh, andai itu pecah siapa yang jadi penanggungnya alias yang harus ganti barang sejenis ?. Tulisan Derita Sopir Diantara Touring Moge melengkapi kejadian yang ada di lapangan serta melengkapi blog ini.


posisi spion masih seperti biasa
Tadi malam melintas jalan yang sedang dicor beton jalur Baki Sukoharjo arah Pakisbaru. Banyak truk kosong muatan, mungkin habis dapat muatan/ tarikan atau borongan angkutan. Maunya sih cepat pulang, namun apa dikata harus menunggu berjam jam truk pengecor beton. Saya kebetulan dengan motor setia, bisa lewat meski sedikit hampir terperosok karena badan jalan termakan truk pengangkut cor. Yaah, derita sopir jika tidak nunggu antrian macet, tak luput dari sasaran petouring yang kebetulan ada event moge atau sekedar lewat. 

posisi spion usai pukulan





Cukup bersabar wahai pak sopir, yang kadang dalam bahasa jawa terpatri di bak belakang dengan tulisan :

Mangkat Ditelponi, Mulih Diomeli 
( Berangkat Ditelponi, Pulang Dimarahi )