• CB Project Pipeline Bojonegoro

    kenangan tiada batas saat pernah mengerjakan job ini

  • kangndun in memoriam

    gajah mati tinggalkan gading - maestro tiada tinggalkan jasa untuk CB nusantara

  • bumi sumatra jadi saksi

    ketangguhan lahir karena ketekunan yang selalu diasah bukan warisan - mister CB blogger

  • ibukota jakarta juga saksi sejarah

    ribuan CB seantero nusantara dalam jamnas di lapangan MNC TV

  • bersama KCBI Peduli

    siapa bilang biker tidak bisa peduli ? KCBI lah jawabannya....!!

Tampilkan postingan dengan label touring. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label touring. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Januari 2017

Sentering & Settepping Solusi Malam Itu

Touring ke Malang termasuk perjalanan panjang yang sebelumnya transit ke Solo dulu (rumah ibunda). Touring panjang sambil hadiri acara lokal disana bertempat di pantai ngliyep saat acara CB di kota dingin itu. Ini termasuk panjang karena sambil silaturahim keluarga besar di Blitar. Touring kedua yakni mengawali perjalanan 1000 km meski dengan 3 kota sama ( Jogja-Solo-Semarang-Jogja ) 4X tiap minggu. Niat baik, persiapan baik, di lapangan ? harapannya juga demikian dan karena lapangan tidak akan pernah berkata bohong ( reality never never lie ).

Touring ke Malang East Java
Pernah terjadi yakni usai pembersihan tangki bahan bakar minyak/ tank cleaning ternyata ada masalah di kran dan karena terburu waktu dibiarkan dulu sekedar pengencangan. Ternyata masih berbuntut panjang, mesin cepat panas dan tentu tak ada kaitan dengan tanki. Hanya dalam hati memang belum sreg ( puas ) dikarenakan belum ada waktu untuk repair ( perbaikan lagi ), CB tetap dan terpaksa tetap dipakai di perjalanan. Kemungkinan yang tak bisa diduga adalah kebocoran meski cukup kecil. Namun terkadang inilah seninya, motor klasik identik dengan netes  atau rembes entah oli atau BBM, sebagian saja bangga dengan ini sebagai ciri khas. Ada hal yang menggembirakan yakni speed cukup bertambah, atau tambah kencang lajunya.

Sentering & Manifold Yang Rusak
Ada yang kelupaan dan bisa jadi akan muncul nantinya, ternyata tidak meleset yakni manifold yang mulai cacat yang ditandai ada semacam getaran. Dan akhirnya baru jalan sekitar 20 km mengharuskan untuk berhenti, namun alhamdulillah malah temu biker pitung ( C70 ) dari Purwodadi dan saat ditanyakan apa kenal Panji Series, ternyata cukup kenal.  Akhirnya terus riding atau touring santai  dengan hujan cukup deras dan rupanya apes ( sial ) menimpa lagi. tau tau macet tanpa kompromi. Karena gelap, pikiran saya mungkin hanya panas. Test selang BBM jalan, tanki digoyang juga ada suara cairan. Setelah slagh berkali kali tak ON juga, jalan sebentar ke depan temu " warung bakmi " dan disitulah rest sebentar sambil tanya SPBU terdekat jika memang BBM habis.

Temu Biker 70 Purwodadi

Akhirnya HP dimainkan sentering nya (lampu penerang), fasilitas yang ada di HP dengan batteray sudah low tidak mengapa, mendadak ada bapak setengah umur rupanya mau nolong sambil cek sana cek sini. Busi dan aliran BBM kondisi ON semua. Lalu bapak itu dengan menyalakan senter lebih tajam lagi akhirnya bilang : BBM nya kurang dari standard limit....! Meski Isi BBM, jika standard sangat limit atau minim sekali tenaga tak akan jalan. Rupanya seperti tukang bengkel professional dan usai kembalikan posisi, saya disettep saat itu juga (didorong) dan cukup kenceng pula jalannya, maklum agak sepi. Dan kurang lebih 1 km temu SPBU. Usai pengisian sambil nunggu adhem sekitar 5 menit, langsung slaagh langsung ON alias Hidup dengan lancar.....!.

Contoh Setepping atau Dorong Motor
 
Sekarang tambah pengetahuan baru, standard limit BBM jangan terlalu minim, minim ada stok/ isian : 20 persen dari tanki. Dengan demikian finish lah problem malam yang hampir larut dengan kata lain " Sentering dan Setepping Solusi Malam Itu " Sedangkan penggantian manifold saya lakukan esoknya meski agak brebet brebe juga jalannya. Dan tulisan ini berkaitan dengan problem lapangan seminggu sebelumnya. Bedanya ini terjadi saat dari Solo dengan tujuan Jogja. Setelah semua kondisi laik, sempatkan menikmati warung bakmi sebelum Prambanan, nikmat sekali rasanya dan keringat cukup banyak meski malam hari. Hanya sayang, belum sempat menanyakan nama bapak dewa penolong dan kontak HP nya.

i


Sabtu, 17 Desember 2016

Lapaker CB Juga Boleh Mewah

Namanya lapaker mewah, tak harus seperti dalam mall atau hypermat yang relativ tertata rapi dan bagus. Mewah kali ini memang lain dari yang lain serta diluar kebiasaan. Menempati bungalow atau hotel kapasitas sedang, acara CB yang diadakan KomPHaCS (Komunitas Penggemar Honda CB Surabaya) di Trawas cukup heboh dan bikin aroma tersendiri. Kenapa....?

Lokasi Acara Yang Indah
Belum terlalu lama, ingatan kita pasa acara CB di Trawas kabupaten Mojokerto Jawa Timur oleh KomPHaCS berlokasi di bungalow atau hotel tak besar sekali tak juga kecil sekali. Memang tak sebesar anniversary atau jamda apalagi heboh jelang jamnas CB. Akan tetapi dengan kondisi yang tak seperti biasa yakni biker biker yang hadir memenuhi jalan jalan, warung hingga minimarket menjadikan acara CB KomPHaCS jadi terpusat


Lihat Apa Bang ?
Menyadari akan situasi demikian panitya sejak awal memang tidak menyediakan lapak lapak khusus baik buat kontes atau gelar dagangan. Di samping itu jika ada lapaker, ini memang kali pertama di lingkungan hotel atau bungalow. Benar sudah, lapaker dan loaker tetap menyatakan akan hadir dan siap gelar lapaknya. Saya sendiri atas nama zip production jogja berserta 2 personil sehari sebelum acara sudah ada di lokasi. Kedatangan saya agak dini karena miliki saudara di Trawas, yakni mantan Lurah setempat.

Kebetulan beliau ini kegemarannya offroad. Sebut saja Bapak Slamet, pemilik sebuah hotel dan cukup dipandang sebagai tokoh setempat. Ada pula yang dari Solo full boked dengan pock up nya. Biker biker yang hadir pun kebanyakan secara independent dan ada klub namun bisa dihitung serta tidak banyak, nampak pula rombongan K.CB. Internet  (KCBI) Wak Brenk yang dengan seragam khas nya, disamping panitya ini juga memiliki kostum khas dan ada viseo cukup bagus tentang wadah biker ini, silakan simak dan buka di saluran videonya.

Lapak Yang Agak Mewah Di Lobi Hotel
Yang mengesankan seluruh akomodasi baik penginapan dan fasilitas lainnya ditanggung pleh KomPHaCS. Bisa jadi ini juga terobosan baru atau sudah lama yaa....yang jelas dan so pasti acara berlangsung sukses bahkan sempat dinyanyikan lagu kebangsaan bersama saat pembukaan, ini juga jadi atensi tersendiri. Biasanya lagu demikian ada di forum forum resmi, namun kali ini dengn tetap khidmat namun santai ala bikers CB Indonesia. Dan yang jadi fokus judul ini tentang lapaker CB juga boleh mewah dirasakan lapaker jajanan kuda besi atau onderdil serta assesoris yang serba kecil kecil.

Lapak Ziproduction Jogja
Sedangkan yang agak berat hinggat berat dan besar berada di halaman luar hotel yang siang/ sorenya terpalsa bertempur dengan hujan deras. Alokasi waktu karena tak terlalu luas, akhirnya ritual nyanyi bareng bisa terlaksana dengan selingan seperti gerakan senam biker. Juga ada games/ lomba mini setting baut ( bongkar pasang ) dengan mata teertutup. Kreativitas KomPHaCS patut jadi acuan lainnya atau di kemudian hari. dan selalu sukses selalu buat komunitas CB dari Jawa Timur lainnya yang andil pada acara ini.. 


Acara yang sempat terekam adalah bongkar pasang dengan mata tertutup






Sabtu, 10 Desember 2016

Menghidupkan Bengkel CB Dengan 1 Kaki

Jalan kehidupan seseorang lain lain meski starting point (memulainya) sama. Ada kawan dari Jawa Tengah tepatnya Parakan Temanggung, sebut saja Bro Uus. Meski pemain lama di bengkel CB yang berlokasi di kawasan sejuk, perjalanan lajang dengan rambut agak panjang bisa dibilang naik dan turun. Bakat seni yang sempat ngalir yakni musik (baca : metal), akhirnya kandas setelah hobi barunya utak atik mesin terpenuhi dan tersalur dengan penggemar CB Indonesia.

Logo Tempat Kerja Yang Sederhana

Namun akhir akhir ini, sudah merambah ke job yang umum juga yang penting sesuai konsumen, namun konsumen setia tetap masih ada dari biker CB. Sudah ngelapak di acara CB dan Honda klasik cukup lama sembari buka bengkel di rumah ( dekat pasar Parakan ), brother satu ini bisa dilihat di video : yang sedang berjoged ini.


Hasil Kerja Bro Uus 3 Tahun lalu

Dibandingkan dengan rekannya mas Yusuf yang sekarang melesat di Jepang, tentu komunitas CB mengetahui lebih dahulu Bro Uus untuk mulainya. Tulisan sebelumnya yang memberikan info : wakil biker indonesia ke Jepang, dan sesuai media yang ada baik lokal dan internasional, biker asal Banyumas ini mendapat applause ( perhatian ) pengunjung Jepang yang hadir seperti dilansir : media otomotiv ini. Seperti pada awal tulisan, memulainya bisa sama sama, namun perjalanan seseorang akan lain lain setelah waktu berjalan. Dan  kesuksesan tak bisa diukur dari hal hal yang kasad mata saja.


Bengkel nya Lengkap Dengan Antrian

Ada secercah di luar sana, dengan keterbatasan fisik justru meraih kebahagian dan bahkan sedang merangkak naik. Masbro Uus, yang kami temui terakhir 1 kakinya, akibat semacam virus yang awalnya biasa saja. Akan tetapi sekarang mengharuskan harus memakai angkrok ( bahasa jawa ), alat buat bantu berjalan. Tetapi, namanya semangat 45 saat Jamnas CBI Purwokerto kemarin tetap mampu riding dengan klangengan CB Birunya, warna yang mirip dengan kepunyaan saya,


Koleksi & Kolekdol Bengkel

Sebagai biker dan lapaker senior, tentu sudah banyak makan asam garam yang namanya dunia touring dan perjalanan keluar kandang. Semoga dengan kaki kanan yang sedang alami gangguan ( sakit ) tidak menghambat kerja sehari hari nya. Pengamatan terakhir, online via BBM nya justru makin ramai dengan konsumen baik sesama lapaker atau user langsung. Dengan pelayanan model kekeluargaan, bengkel Old Bike Temanggung di kemudian hari akan bertambah ramai dan memperluas segmennya serta melengkapi : sedulur profesinya. Semua sudah tidak dikerjakan sendiri sperti 3 tahun lalu, sudah ada beberapa asisten atau pembantu. Sukses masbro Uus, menghidupkan Bengkel CB meski Degan 1 kaki saja. 










Kamis, 08 Desember 2016

Direktur Biro Umroh Haji Ini Biker Pro

Selama di Jakarta, Bratha Tito ini sudah pernah ikut safety riding course untuk jenis kawasaki dan koleksi di rumahnya Ciputat kebanyakan Vespa dari jadul hingga lansiran 90 an jenis PX. Sebagai biker yang luas pergaulan, beliau kenal beberapa biker CB juga, sebut saja Alex yang mantan ketua Topaners Jakarta. Untuk kalangan CB, nama Topaners sudah tak asing lagi. Tidak terlalu berat hati jika kami turunkan tulisan Direktur Biro Umroh Haji Ini Biker Pro


Bro Tito Mantan Head of Topaners Jakarta

Sebagai Direktur Biro Umroh Haji Jannah Firdaus Jogja Cabang Jakarta yang tinggal di Jogja ini sangat setia dengan Japs nya. Minggu lalu sempat ke studio saya di Gamping Jogja untuk menawarkan beberapa paket perjalanan serta harga ke tanah suci ( umroh ). Aslinya brother ini ( Mas Tito ) dari Jakarta, konon masih ada kerabat meski jauh dengan Pak Kapolri yang juga bernama Tito.


Aplikasi Ban Tahu :  Cukup Gagah

Setelah hijrah ke Jogja dan dipercaya sebuah biro umroh dan haji, yang merupakan branch office/ an cabang kantor pusat Jannah Firdaus yang termasuk biro terdaftar resmi di Kementrian Agama RI. Sudah berada di Jogja sekitar 5 tahun, nampaknya membuatnya betah tinggal. Menempati perumahan di bilangan Sleman yakni seputaran Monjali, semoga sampai tua tetap betah di kota gudeg. 


Tampak Samping

Maklum karena keluarga besarnya berada di berbagai kota kota besar, siapa tahu tergoda oleh situasi serta tawaran penghasilan yang lebih tinggi. Selamat tugas Mas Tito, direktur muda yang kemana kemana menunjukkan biker sejati.....Barokallu Lakum dan semoga sukses selalu.

Selasa, 29 November 2016

Atasi Lampu Mati Dengan 4T

Jam 2.30 dinihari Jumat 25 November 2016, kupacu motor dari Jogja diiringi hujan tidak begitu derad namun tetap perlu mantel atau jas hujan. Dengan agak memburu waktu, kecepatan kunaikkan agar Subuh bisa sampai kota Solo. Memasuki jembatan layang ( fly over ) Janti, tiba tiba lampu mati. bagasi/ tas buat simpan beberapa kunci pass jatuh kemarinnya. Dengan demikian riding tanpa kunci pass ( tools ) sama sekali. Turun fly over, praktis tanpa lampu. Pikiranku hanya satu, ini pasti sekring nya putus. Jam segitu mana ada bengkel buka ?. Ini yang terlintas, yang ada hanya tambal ban buat kendaraan besar, sementara di bagasi yang jatuh, ada beberapa cadangan.


sekring /fuse dengan berbagai variasi

Yang penting  jiwa, kendaraan, waktu kalau bisa tecapai jadilah dini hari itu mata tiba tiba harus siaga tingkat dewa ( prima ). Sambil jalan, tetap mencari bengkel yang masih buka 24 jam, namun apa mereka sedia sekring ?, inilah problemnya. Barangnya kecil, namun amat menentukan, bahkan harganya pun untuk zaman sekarang sama dengan 1 buah kerupuk buat makan.  Sambil mencari cari truk atau mobil yang lewat, kuusahakan bisa nempel minim tetap dalam jangkauan mata. Alhamdulillah sampai Kartasura, lampu jalan cukup buat penerangan jalan dan ke Solo, terasa lebih mudah dari sebelumnya. Walaupun sering lewat, ada posisi beberapa lubang kecil hingga besar memang belum hafal betul, mengingat 2 kota ini sering ditempuh saat jelang malam atau dini hari. Ada artikel lebih komplit secara tekni bahas sekring/ fuse yakni : simak berikut

Sampai Solo ternyata diluar schedule, dan terpaksa keperluan habis Subuh di rumah jadi batal. Hanya satu hal, jiwa dan raga selamat, ini sangat penting. Kendaraan juga tidak alami kendala lainnya, dan paginya sekitar jam 09.00 pagi baru sempat ke bengkel untuk cek dan ricek dan benar juga, sekring/ fuse terbakar ( burning ). Kesalahannya terletak pada saat menempelkan sekring dekat di bodi yang terbuat dari besi, mungkin inilah yang sebabkan konsleting.

Konsleting ini artinya ada sentuhan langsung ( direct touch ) antara kutub positiv dan negativ hingga muncul arus terlalu besar. Ada yang heran pula, kenapa tukang service memasangnya demikian ?, apa mereka kurang paham masalah kelistrikan dan fungsi dari sekring ?. Semuanya sudah berlalu dan sekali lagi : badan, motor, tujuan terlampau. Atasilah problem lampu mati di tengah jalan dengan 4 T : Tegar, Tapi Tetap Teliti, sebab malam hari hingga dini hari semua kendaraan yang lintas Jogja-Solo dengan kecepatan tinggi. Sering lampu merah (traffic light) khususnya bus yang melintas, tidak mengindahkan isyarat baik itu merah atau kuning, maklum jam jam itu, nihil atau kosong dari pengawasan.




Minggu, 20 November 2016

Ngopi Itu Bahasa Keakraban

Sekali lagi blog ini belum banyak bahas seputar mesin atau bahasa jawa jeroannya disebabkan keterbatasan penulis, namun sedikit demi sedikit memang suatu saat perlu dibahas mengingat dunia CB Indonesia sudah sangat berkembang dalam hal kreativitas baik individual atau kelompok. Sudan bukan rahasia umum, dunia motor klasik dunia diwarnai bahasa riding dan drinking. Beda sarana, tempat, kondisi tetapi satu tujuan yakni kumpul. Bisa berdua saja atau malah sendirian apalagi berkelompok.

Ngopi Pagi Itu Sebuah Lifetyle Juga

Drinking tak selamanya berkonotasi negatif di dunia biker, kalangan biker  CB Indonesia amat positip yakni satu kata NGOPI yang merupakan bahasa keakraban tersendiri. Apalagi menjelang acara atau event besar, jalur jalur yang akan dilewati saling berlomba menawarkan " ngopi bareng " saat istirahat sebelum sampai lokasi. Di keseharian komunitas khususnya perbincangan grup atau sekedar individual, ngopi merupakan kata yang ampuh untuk selingan atau buat meredam apabila pembicaraan tidak bisa dikontrol atau beda pemahaman yang makin tidak jelas arahnya atau menuju kesimpulan yang tidak pasti. Biasanya akan ada selingan yang memberi komentar " ngopi dulu masbro " plus gambar gelas isi kopi baik asli atau sekedar basa basi.


Ghofur  Lapaker Temanggung Lepas Penat



inzet : video ngopi dari Bro hery Kristanto

Kelebihan acara berbasis CB, banyak dijumpai lapak lapak atau mini stand yang menyediakan ini buat kopdar sambil ngopi sebagai bahasa keakraban setelah variasi jarak yang mereka tempuh.Sebut saja, bro Lapaker Ghofur dari Temanggung, selain menyediakan dan menjual aneka part, dia membawa staf khusus yang mengurusi biker yang mau ngopi. Akan tetapi saat saat ini sudah ia tingga;lkan mengingat terkadang ada aturan khusus bahwa penyedia sarana ngopi masuk bagian kuliner. Apapun sarananya, tempatnya entah di jalanan atau lokasi acara atau di rumah kawan ngopi adalah bahasa dan itu simbol keakraban.










Jumat, 14 Oktober 2016

Jamnas CBI Akan Hadir Yusuf K

Tadi pagi membaca BBM Mas Manang Bali kok ada yang berduka, ternyata sedulur Besuki : Helmy (CB Besi) yang alami lakalantas di Mojoagung Jombang. Namanya jalanan dan badan seseorang, selamanya tidak pernah ada yang tahu pasti. Semoga info ini bermanfaat bagi yang ngegas Purwokerto. Juga yang akan menuju Karanganyar ternyata berbarengan dengan event akbar HCCI ( Honda Classic Club Indonesia ). Woow, entar malam jalanan arah Jawa Tengah cukup padat rayapan biker biker klasik.


RIP to Helmy Besuki

Ada sedulur jauh dari ujung barat, rupanya sudah merapat dekat lokasi acara. Aceh, bukan sembarangan jauhnya dari pulau Jawa khususnya Purwokerto. Semoga jadi my jamnas my adventure. Welcome Brother Rudi dan Brother Luthfi, monggo ngopi ndisit , demikian kalimat banyumasan yang khas.


Dari Aceh Menuju Kota Mendoan

Yang pasti ditunggu ditunggu setelah menyabet berbagai penghargaan otomotive contest, yakni masbos Yusuf K yang bukan Yusuf Kalla looh (Yusuf K : Kostum Builder), looo kok. Masih segar dalam ingatan Kostumfest Jogja pekan lalu, sebuah perhelatan  bergengsi. Semoga bisa pada kopdar dan tukar informasi dengan suhu yang sedang naik daun bahkan website sudah diterjemahkan berbagai bahasa. Sekali lagi, ikut belasungkawa yang ada di Jatim sana dan hati hati bagi yang mau ke Purwokerto ( dekat wisata baturaden ) serta Karanganyar yang ada Tawangangu nya.

Ini diantara maskot awal awal Mas Yusuf Kostum builder yang saya dapat gambarnya saat di Jamnas Bengkulu beberapa waktu lalu. Foto saat lapak mau bubaran sepanjang Pantai Panjang Bengkulu, yang lapaknya bersebelahan dengan ziproduction Jogja dimana memang saya sendiri beserta istri yang pergi ke kota benteng Marlboro itu.


Memori Jamnas Bengkulu Motor Mas Yusuf








Minggu, 09 Oktober 2016

Selesai Sudah 1000 Kilometer Bulan Ini

Langganan Makan Seputar Banyumanik
Beberapa waktu lalu sempat ditulis bahwa sebulan ini saya punya tugas cukup berat antara Jogja-Solo-Semarang rutin tiap pekan (mingguan). Apa itu...? yakni mengganti tugas jaga rumah kakak saya yang sedang ke tanah suci buat laksanakan ibadah haji berdua bersama pasangannya. Anaknya bisa kawal rumah Senin-Jumat, akhirnya saya kebagian hari Sabtu hingga Senin. Perlu diketahui saat manasik di asrama haji Donohudan Solo, rumah kakak saya di Semarang kebobolan oleh rampok yang ternyata pelaku adalah bekas sopir yang lama (sopir proyek) dibawah kendali kakak saya sendiri tepatnya kakak ipar.

Semoga Menjadi Haji Mabrur

Secara kasad mata/ lahiriah, kakak ipar saya cukup mudah bergaul, baik kondite/ kredibilitas, loman (dermawan), pekerja keras dan disiplin, akan tetapi ternyata itu belum cukup. Ada segudang yang dipendam sopir lamanya, entah apa dan bagaimana latar belakangnya yang jelas semua sudah selesai urusan hingga pengadilan dan kepolisian. Dengan asumsi Jogja-Solo-Semarang-Jogja sekitar 300 km lebih, jika dikalikan 4 akan ketemu 1200 km.


Nginap Di Bengkel Uus Kranggan
Alhamdulillah, dengan kepulangannya hari Rabu tangggal 7 Oktober 2016 dan sempat menjemput di asrama haji Semarang serta tulisan ini dibuat semua dalam keadaan sehat wal afiat. Terakhir adalah gaspol dari Semarang ke Solo, ini yang cukup membuat ingatan 
khusus. Sampai di Boyolali saya diikuti seseoarang hingga 2 km an dan akhirnya berhenti sampai di lampu merah orang itu berkata : Mas, Pak : Ban nya agak oleng......!.


Accident Ungaran Saat Ke Asrama Haji


Terima kasih diucapkan buat mbak Safura (afu) anak kakak saya, warkop tembalang, warung kelonthong perumahan Tembalang Sejahtera,  Mas Uus Kranggan Temanggung yang meski sakit kaki dagangan online cukup kenceng juga dan bermalam di bengkelnya sertaPak RT Bapak Wahyu ,yang tak lain kawan saya SMA di Solo. Alhamdulillah semua sudah mendukung dan membantu tugas baik langsung atau tidak, serta petani Kranggan yang sempat menemani obrolan saat mogok di kawasan perkebunan dari Kranggan menuju Bawen. Semoga kakak saya berdua menjadi Haji Mabrur, Amin dan saatnya motor diendapkan dulu biar tidak terlalu capek. Maklum ini tantangan agak berat dengan datangnya musim pancaroba serta banjir yang tiba tiba muncul.

Senin, 26 September 2016

Manfaat Teh Pahit Buat Jaga Stamina

Hari Jumat kemarin saya mendapat SMS, anak kakak saya pamit tidak bisa jaga rumah di Semarang. Alamat saya harus gantikan agar rumah tidak kosong. Padahal yang saya inginkan pekan lalu. pekan ini kondisi sedang kurang fit, mungkin cuaca yang berubah ubah dari panas lalu hujan, atau sebaliknya Wallohu A'lam. namun sangat jelas, memang badan nampak lurang fresh banget. Meski agak berat di tangan dan badan, Sabtu kemarin kudu meluncur ke Semarang. Akhirnya dengan kondisi meski kurang fit dan fresh tetap ngegas ke Semarang yang tadinya direncanakan siang jadilah menjelang magrib.




Kanjeng Pembaca yang budiman, mudah mudahan dilimpahkan kesehatan prima pagi ini. Alhamdulillah jalannya cukup lancar, meski masuk Salatiga banyak antrian truk muatan dan bus malam mulai menyisir. Yang penting trip Solo-Semarang area Tembalang aman sentosa, dan alhamdulillah  selamat mangkat. Gas cukup tipis tipis saja, mengingat 100 km dari rumah Solo terlebih kondisi agak tidak sehat. Ternyata dan sekali lagi realitas yang terjadi, gigi sebelah bawah rupanya terasa sakit bahkan malamnya seperti ada pembengkakkan. Karena awam tentang perawatan gigi, kubeli saja ponstan buat penghilang rasa nyeri. Lumayan lah, sedikit agak reda dan akhirnya cenat cenut bisa teratasi. Esoknya, lain lagi masalahnya : makan jadi susah, nyeri masih muncul akhirnya ada ide minum teh pahit. Ternyata manjur juga dan bisa beraktivitas pada hari Senin kemarin hingga siang meski sebelumnya ( minggu ) praktis terasa lemas karena sulit makan akibat gangguan kenyamanan yang ada di gigi (tapi ini  kesimpulan saya sendiri ).

Cara yang saya tempuh sebenarnya salah berat karena menyimpulkan tanpa bekal,yakni rasa cenat cenut itu akibat gangguan gigi, padahal bisa lebih luas lagi. Yang kedua minum teh pahit. meski agak manjur, bagaimana sepanjang hari dengan teh pahit sedang tubuh perlu energi yang berasal dari sesuatu yang " manis ". Intinya, tetap saja jaga stamina meski jiwamu biker hebat atau tangguh, sebab stamina yang buruk bisa membuat 1001 persoalan setelah berkendara selesai. Dari minum teh pahit akhirnya cukup bisa bawa stamina lebih baik dari sebelumnya dan Senin kemarin 26 September 2016 habis maghrib, saya ngegas Semarang-Jogja lebih percaya diri meski dari Tuntang cukup hujan lebat. Alhamdulillah sampai Jogja, masih fresh hanya sedikit pegal. Kondisi tubuh masih lebih baik daripada saat tiba di Semarang hari Sabtu kemarin. ....

Selamat Pagi Salam Jaga Stamina Buung.......!

Senin, 19 September 2016

CB Mu Perlu Diajak Touring

Yang perlu touring sebenarnya siapa ? Pertanyaan yang aslinya tak perlu dijawab. Yang memerlukan sentuhan kehidupan luar adalah manusia nya sendiri. Lihat saja seseorang yang tak pernah bepergian entah alasan kesehatan, sarana, kesibukan dal lain lainnya. Agak bisa dipastikan, wawasannya kurang luas, sedang bumi ciptaan Tuhan sungguh dahsyat. Tidak perlu jauh jauh, apalagi menggunakan kendaraan kesayangan anda ( CB ). Memang disana, di luar kota sana ada pemain piknik jalanan ( touring ) bisa beratus kilometer bahkan yang senior bisa ribuan kilometer terbukti sudah beberapa biker sampai di titik terjauh sebelah barat Indonesia atau Titik 0 ( Sabang ) yang letaknya di Sumatera.

CB 125 Zaman Sekolah Di jogja

Sudah setahun tidak sentuh bumi kaliurang Jogjakarta sekitar 30 km dari studio Zip Jogja Gamping Ambarketawang. Kemarin sengaja dari Solo ajak sang pujaan ( istri ) buat keluar cari angin ( touring ) tak perlu jauh jauh. Masih seputaran Jogjakarta saja, agar kiranya rehat dari kesibukan harian baik urus jaitan, pesanan dan kegiatan ekstra lain yang melibatkan  3 kota : Solo dan Jogja serta Semarang. Perjalanan pun ditempuh ala kencan  orang pacaran . Lo kok....?? Inilah, kenangan yang tak bisa kami lupakan berdua dahulu saat kenal pertama kali di Jogjakarta dengan mantan pacar, hehehehe.


Di Kaliurang disamping Jeep Adventure

Dulu masih kuliah di Jogja, sedang saat itu Mbak Nuri ( demikian panggilan istri ) asli dari Jogja, sedang saya dari Solo. Dulu saat tingkat akhir, saya memakai CB 125 asli tahun 77 hasil pembelian pribadi, maklum habis dapat job di Papua atau tepatnya Lereh ( 150 km dari Jayapura )  mengisi liburan semester akhir. Naah, hebatkan, bisa beli motor dengan status masih sekolah , Sekarang menyesuaikan kondisi saja yang penting berbentuk CB, hehehehe.....Edisi memories lah guess.


Spanduk ke Area Jeep Adventure

Bila dulu janjian ketemuan ambil tempat seputaran Sagan, atau tepatnya tempat pengrajin lukis atau depan SPBU Sagan. Sekarang cukup bertemu di RS Panti Rapih, satu motor diparkir dan saya dari Solo ngegas dengan Dream Biru langsung cabut naik Kaliurang.

Keindahan Bumi Kaliurang

Woow.....sungguh memo memo yang tak bisa dilupakan begitu saja. Dan ini sudah berlngsung bebarapa kali jika mau rest dan ambil short time to touring hingga saat ini. Yang terpenting, kendaraan kesayanganmu jangan lupa atau CB Mu Perlu Diajak Touring, bukan pada jarak yang ditempuh, namun inilah bentuk merawat serta mendekatkan dengan kendaraan anda dengan situasi luar.