• CB Project Pipeline Bojonegoro

    kenangan tiada batas saat pernah mengerjakan job ini

  • kangndun in memoriam

    gajah mati tinggalkan gading - maestro tiada tinggalkan jasa untuk CB nusantara

  • bumi sumatra jadi saksi

    ketangguhan lahir karena ketekunan yang selalu diasah bukan warisan - mister CB blogger

  • ibukota jakarta juga saksi sejarah

    ribuan CB seantero nusantara dalam jamnas di lapangan MNC TV

  • bersama KCBI Peduli

    siapa bilang biker tidak bisa peduli ? KCBI lah jawabannya....!!

Kamis, 22 September 2016

2 Hal Pertimbangan Sebelum Memodif CBmu

Menyimak beberapa kawan baik medsos atau via chatting, banyak ditemui konsumen atau pihak bengkel tidak semulus jalan toll. Bahkan ada yang saking kesal atau menemui jalan buntu dilampiaskan via medsos yang sebenarnya ini termasuk memalukan antara pemberi kerja dan penerima kerja (bengkel). Namun bagaimana lagi....?? Inilah yang sering dijumpai para pelanggan, pekerja bengkel, hingga calon pembeli dan penyimak/ pemirsa sebenarnya merasa risih karena konflik internal menguap bak asap di udara bebas tanpa peredam.

Baru Dapat Apa Adanya

Ada beberapa pilihan dalam merubah atau memodifikasi CB atau motor klasik lain dari Inggrisan diantaranya paling familier : Classic, Dream, Japs, Brath, CafeRacer, Racing, Chopper dll. Sekarang nampaknya, beberapa kalangan ingin kembali ke basic ( tangki kecil ). Teman saya seorang atlit tenis meja dari Boyolali ( kategori cacat ), sebut saja Mas Budi punya jenis tangki nyamuk. Berapa habis dana Mas Budi, tanya saya. Jawabnya diatas 5 dibawah 10 dikit, maksudnya 5 juta keatas kata atlit tenis meja Paragames asal Boyolali ini. Itu terjadi 4 atau 5 tahun lalu pas temu latihan bersama di SD Kerten Solo. Ini contoh satu kasus saja dan saya pandang Mas Budi masuk kategori kalangan yang  siap dana, maklum atlit dengan segudang prestasi,  dana sebesar itu masih jauh dari income nya yang lebih besar. Dia sering ikutan PON dan minimal medali perak selalu didapat. Tapi belum lama ini saya dengar, karena bosan CB nyamuknya sudah dijual tanpa sebut angka, dan dia masih mau cari yang lebih bagus lagi. Yahh, mudah mudahan cepat dapat mas Budi, atlit paragames dari Boyolali ini. Sebagai pengenalan saja simak : 7 Aliran Umum dalam Modifikasi, dalam hal ini yang dikenal secara umum.


Sekarang Yang Terjadi

Nah, para pemirsa dan penyimak tentang perkembangan biker indonesia yang terhormat, Buat anda, saya atau siapapun bilamana ingin atau menyulap motor kesayangan ( baca CB mu ), perhatikan dan pertimbangkan situasi dan kondisi anda sekalian. Apa itu....? Pertama Biaya dan Kedua adalah Waktu. Sudah cukup ini dulu. Pengalaman pribadi saya, karena yang akan mengerjakan " kawan dekat sendiri " masalah biaya saya manut serta waktunya, akibatnya sedikit memakan waktu. Bedanya, meski memakan waktu cukup lama, kegiatan atau aktivitas tetap " keep on going ", karena motor itu bukan satu satunya dan masih bisa jalan dengan lainnya ( baca plastik ). Untungnya karena masih kawan dekat, meski luar kota Jogja juga semua bisa " dinegosiasikan " serta interval waktu yang " longgar " alias tidak terburu buru meski saat itu event cukup banyak. Masuk bulan ke 6, semuanya sudah ready/ siap dan pembayaran pun tinggal 10 persennya. Sesuatu yang tidak memberatkan karena saya menerapkan " selalu titip tiap bulan ". Bayangkan bila dalam masa itu, saya atau atau siapapun tahu tahu ada keperluan dadakan atau yang ekstrim seperti adanya musibah dadakan. sakit atau kecelakaan tanpa diduga sebelumya ?

Contoh modifikasi yang super ekstra (tentunya masih banyak yang lain), seperti pada Foto mas Gigih Septiyan dengan model 6 Silinder. Perlu kesabaran ekstra, biaya ekstra, dan rasa sambat masalah ini itu untuk sementara tinggalkan dulu.


 Gigih Septiyan 6 Silinder Blitar Utara







Rabu, 21 September 2016

Sila Pertama Biker CB Itu Loyalitas

Jangan samakan dengan sebuah sila dalam dasar sebuah negara masbroo...?. Ini tentang tunggangan, kenyamanan, identitas, previllege entah apa lagi namanya. Dulu saat masih sekolah di jogja, bisa membeli CB 125 dengan uang sendiri sebuah surprise luar biasa. Namanya baru pertama punya sepeda motor dan dapatnya pun di dealer pirlan ( pinggir jalan ). Kalau tidak salah di pinggiran Pasar Kartasura. Tawar menawar pun cukup alot, makelar sepertinya saat itu buka harga 1 juta. Saya katakan masih sekolah dan nampaknya masih ragad atau biaya tambahan lagi ( sudah kenal istilah ragad juga, hahahahaha  ). 

Akhirnya lewat perdebatan sengit, motor itu bisa saya bawa pulang dengan 700 ribuan lebih sedikit dengan kondisi hidup lahir batin ( STNK dan BPKB ). Benar sudah, esoknya saya ke bengkel buat benerin kabel, ganti oli, tambah asesoris, serta tanya sana sini seputar cat atau warna yang bagus. Alhasil hari kedua sudah jreng siap bawa luar kota. Kabel gas pun saya ganti sejenis gas kontan yang sudah marak saat itu. Hari kedua langsung ngegas ke Jogja, alhamdulillah " lancar jaya " .


Stiker Reneagade Di Tangki
Sampai Jogja belum puas, langsung menuju stikershop di bilangan Sagan yang dekat tempat kost saya di Samirono. Tertempel sudah stiker " reneagade " yang cukup populer, jadilah CB Reneagade yang menghiasi tangki dan bawah lampu belakang. Itu disaat mau lulus sekolah dan akhirnya bisa buat mejeng waktu wisuda, woow....enjoy bener dan nampak top markotop diantara kawan kawan yang pada bawa mobil saat wisuda ( sayang belum punya kamera ) jadi belum punya album koleksi.


Bentuk Loyalitas Dengan Extra Dana

Tahun demi tahun, kendaraan yang awal fungsinya buat harian, kerja kantoran, ke pasar, ke sekolah dan lain lain menjadi sebuah identitas yang harus beda satu dengan lain. Ibaratnya seperti ID Card, yang musti dan wajib beda nomor dengan kawan duduk sebelah. Mungkin inilah yang dinamakan fanatisme, dalam bahasa agama ( baca islam ) dinamakan 'Ashobiyah. Jika dalam Agama sungguh sangat dilarang karenaa mematikan ide, kreativitas dalam berpikir bahkan bisa jatuh ke taklid buta. Akan tetapi dalam dunia CB Indonesia, malah menjadi semacam perlakuan " wajib " sebab ini nafas awal dan akhir, waduuuh....Tetapi inilah kenyataannya.

Model Loyalitas Ala Bratha Andri Ingkek

Tanpa ini, tunggangan anda yang berujud CB akan seperti lainnya maksudnya belum atau tidak dilakukan sentuhan selanjutnya. Habis dapat/ beli, yaah sudah seperti inilah yang penting bisa dipakai. Ini juga syah dan hak seseorang, siapa yang main larang melarang...?. Toh ini itu juga yang bersangkutan yang beli, yang berusaha, yang punya harapan.

Beda itu tak harus mewah, yang penting menggambarkan identitas siapa pemiliknya. Pernah saya wedangan di pinggiran Klaten sore sendirian (selfy) kata orang medsos an, ternyata sampai Solo ada yang nyelethuk : tadi sore ngapain di Klaten....?. Inilah yang justru jadi kebanggan, dikenal sekitar kita walau kita sendiri tak kenal. Yahh, inilah diantara sekelumit memiliki CB, bisa saja ini cocok dengan anda atau tidak setuju, haaah ....tak masalah, yang penting masing masing punya " garis " yang merupakan wujud " loyalitas " yang dibolehkan bahkan menjadi seolah olah sebuah keharusan " Sila Pertama " memiliki CB apalagi saat awal memiliki bukan kedua, ketiga dan seterusnya.

Loyalitas Dalam Media Kaos By Zip

Selasa, 20 September 2016

Temu Motor Klasikan Dalam Acara Wedangan

Hari ini saya dapat gambar atau foto unik, juga mendapat info baru yang cukup perlu dan penting, apa itu ?. Acara ini Wedangan Sedulur GL 100 Solo yang dikenal sebutan Surakarta Hadiningrat. Mudah mudahan bisa andil, eman eman demikian orang jawa sebut. Mindset Solo tak lepas dengan wedangan, apa pasal. Saya yang sekolah dari SD hingga SMA di Solo sangat dan paham betul arti wedangan di kota ini. Jumat depan akan ada temu motor klasik ( lawas ) yang diprakrsai Komunitas GL 100 Solo dengan biker biker yang akan diadakan seputaran Jalan Slamet Riyadi. Jalan ini membelah kira kira pertengahan kota menuju 2 arah luar kota, ke Barat arah Jogja dan Semarang dan ke timur arah Sragen hingga Jawa Timur. Mantab nih beib acaranya, sayang jika tidak hadir. 



Meski pemilik acara adalah komunitas GL 100, dipastikan event hanya semalam ini akan dibanjiri sedulur atau saudara saudara motor lawas lain. Sudah tradisi, itulah kira kira jawabannya. Dimana motor lawas kumpul, jenis jenis lain pun akan bersolidaritas dan menyatakan dukungan ( support ) terhadap panitya atau penggagas ide. Bahkan sekelas diatas 1000 CC pun tidak lepaskan acara ini, kenapa masboor...?. Boleh jadi sebelum biker itu melenggak dengan jenis harley nya, awal awalnya bermain atau masih miliki motor kenangan minimal zaman masih sekolah dengan GL, atau lainnya ( CB, C70, L2S dari Yamaha, Family dari Suzuki ) dan lain lain. Kacang Tidak Lupa Tinggal Lanjaran, kira kira demikian pepatah Jawa yang diindonesiakan intinya tidak melupakan asal muasalnya.

Wedangan di Solo, mulai ramai usai waktu maghrib tiba. Dimanapun ada wedangan, kondisi nya nyaman baik teman lama atau baru kenal dan inilah keramahan Solo. Dari kelas biasa, harga kerakyatan hingga yang premium ada juga ( khusus ini umumnya memang didominasi roda 4 dan dilihat tamu yang ada disitu, kebanyakan memang klas mapan, sebut saja di bilangan selatan Purwosari ( di jalur searah menuju selatan atau arah Rajiman ) letaknya di kiri jalan. Masuk tengah malam, wedangan ada yang menemani yakni Soto Seger atau Soto Kuali, sebagian bertuliskan Soto Bening malam  yang biasanya dikelilingi wedangan pula. Siapa yang hadir....? datang saja lah masbro. Banyak pekerja pekerja hotel atau cafe atau karyawati malam mau pulang memanfaatkan warung warung ini, dan yang paling seru tetap di wedangan. baik anak anak muda hingga paruh baya, bisa semalam suntuk di wedangan. Tentu yang dibicarakan macam macam, mulai sosial yang trend, politik hingga transaksi. 

Khusus wedangan  kali ini dengan segment GL 100  dan sedulur sedulurnya, wooww.....kereen, akan banyak kesempatan tercipta. mau jual beli, tukar informasi, tukar nomor HP atau alamat, bahkan para Jomblo pun bisa ambil manfaat. Maklum dunia otomotif atau motor, masuk urusan pasangan perlu pengenalan dan pergaulan sedikit agak beda dengan umumnya kalangan. Perlu dikenalkan dunia adventure, touring, jelajah jalan dan tabiat seputar biker. dan akhirnya selamat berwedangan ria, semoga sukses dan mudah mudahan masuk MURI, ini yang penting. Artinya bakul wedangannya sampai kewalahan dengan ratusan gelas bila perlu dicatat hingga ribuan. Bravo GL 100 Solo dan sukses temu motor klasikan dalam acara wedangan.

Menyulap Standard Menjadi CB Kerdil

Siang ini di dunia medsos, saya menemukan gambar unik yakni CB berukuran mini milik brother madiun ( Ronney Wahyu ). Komentar yang muncul rata rata memang membuat tersenyum bahkan ada yang berkomentar : Anda ( pemilik CB mini atau kerdil ) bisa bikin pahala banyak kepada orang lain minimal tertawa kecil karena lucunya, hahahaha, bener juga rupanya. Dan tidak bisa dipungkiri jika brother satu ini lewat di depan anda atau jalanan, insya Alloh akan banyak perhatian (atensi). 

Mas Ronney Wahyu Saat Ngegas

Tidak banyak yang diceritakan pemilik motor kerdil ini, hanya inilah diantara bentuk mencurahkan inspirasinya serta kepeduliannya terhadap CB kebanggaannya. Yang jelas, brother Ronney Wahyu telah berhasil dan merasa puas dengan ide cemerlangnya. Dengan tampilan tradisonal ala kadarnya terlihat hanya kenakan jaket dan sandal jepit, wooow kereen juga masbro. Lampu depan nampak " byaar " sangat terang menambah apik dan unik tampilan motor klangenannya. Ada motor atau jenis lain yang mirip besarnya dengan yang dimiliki saudara di atas yakni " honda monyet " atau yang kita dapat dari tulisan contoh honda monyet dari blog tetangga sebagai berikut :

Kenampakan Honda Monyet

Apapun bentuknya, pemirsa dipersilahkan menuangkan ide dan kesukaannya. Yang selama ini disaksikan baik di jalanan atau acara bertajuk CB memang bisa sejuta warna dan sejuta selera. Meski seperti kembar saja, tetap ada detail detail yang jika ditelisik akan ada perbedaan. Meski beda beda tetap satu jiwa, inilah diantara slogan komunitas yang cukup besar di Indonesia. Menyulap menjadi apapun adalah tergantung selera, apalagi bentuknya katanya bisa bikin pahala yang melihat karena uniknya, sungguh luar biasa. Bravo brother Ronney Wahyu, semoga tetap bahagia di kemudian hari dengan tunggangan mininya.


Senin, 19 September 2016

CB Mu Perlu Diajak Touring

Yang perlu touring sebenarnya siapa ? Pertanyaan yang aslinya tak perlu dijawab. Yang memerlukan sentuhan kehidupan luar adalah manusia nya sendiri. Lihat saja seseorang yang tak pernah bepergian entah alasan kesehatan, sarana, kesibukan dal lain lainnya. Agak bisa dipastikan, wawasannya kurang luas, sedang bumi ciptaan Tuhan sungguh dahsyat. Tidak perlu jauh jauh, apalagi menggunakan kendaraan kesayangan anda ( CB ). Memang disana, di luar kota sana ada pemain piknik jalanan ( touring ) bisa beratus kilometer bahkan yang senior bisa ribuan kilometer terbukti sudah beberapa biker sampai di titik terjauh sebelah barat Indonesia atau Titik 0 ( Sabang ) yang letaknya di Sumatera.

CB 125 Zaman Sekolah Di jogja

Sudah setahun tidak sentuh bumi kaliurang Jogjakarta sekitar 30 km dari studio Zip Jogja Gamping Ambarketawang. Kemarin sengaja dari Solo ajak sang pujaan ( istri ) buat keluar cari angin ( touring ) tak perlu jauh jauh. Masih seputaran Jogjakarta saja, agar kiranya rehat dari kesibukan harian baik urus jaitan, pesanan dan kegiatan ekstra lain yang melibatkan  3 kota : Solo dan Jogja serta Semarang. Perjalanan pun ditempuh ala kencan  orang pacaran . Lo kok....?? Inilah, kenangan yang tak bisa kami lupakan berdua dahulu saat kenal pertama kali di Jogjakarta dengan mantan pacar, hehehehe.


Di Kaliurang disamping Jeep Adventure

Dulu masih kuliah di Jogja, sedang saat itu Mbak Nuri ( demikian panggilan istri ) asli dari Jogja, sedang saya dari Solo. Dulu saat tingkat akhir, saya memakai CB 125 asli tahun 77 hasil pembelian pribadi, maklum habis dapat job di Papua atau tepatnya Lereh ( 150 km dari Jayapura )  mengisi liburan semester akhir. Naah, hebatkan, bisa beli motor dengan status masih sekolah , Sekarang menyesuaikan kondisi saja yang penting berbentuk CB, hehehehe.....Edisi memories lah guess.


Spanduk ke Area Jeep Adventure

Bila dulu janjian ketemuan ambil tempat seputaran Sagan, atau tepatnya tempat pengrajin lukis atau depan SPBU Sagan. Sekarang cukup bertemu di RS Panti Rapih, satu motor diparkir dan saya dari Solo ngegas dengan Dream Biru langsung cabut naik Kaliurang.

Keindahan Bumi Kaliurang

Woow.....sungguh memo memo yang tak bisa dilupakan begitu saja. Dan ini sudah berlngsung bebarapa kali jika mau rest dan ambil short time to touring hingga saat ini. Yang terpenting, kendaraan kesayanganmu jangan lupa atau CB Mu Perlu Diajak Touring, bukan pada jarak yang ditempuh, namun inilah bentuk merawat serta mendekatkan dengan kendaraan anda dengan situasi luar.

Kamis, 15 September 2016

Ide Irisan Roti Milik Wahyu Jok

Memanjakan kendaraan (baca : klangenan) atau yang dipakai buat harian seperti CB, menjadi idaman setiap pemiliknya (owner). Penulis membaca sebuah postingan tentang Jok. Yaah, meski sederhana buat menjadi sandaran ( duduk ) saat berkendara, performa JOK membuat niscaya sendiri. Memang, termasuk saya ini asal dan penting bisa buat duduk dan tidak keras ( atos : jawa, bedakan sama bahasa sunda masbro, atos : sudah ). Nampaknya oleh Mas Wahyu Ngabean Jogja, dibaca sebagai peluang yang cukup menjanjikan. Dengan harga yang relatif terjangkau, menginspirasi agar tunggangan brother yang semoga tidak lekas dijual untuk menikmati tampilan dari yang lain.

Ide Handmade Wahyu Jok Pola Irisan Roti


Simple, Tokcer dan Elegan, inilah kalimat kalimat yang meski saya utarakan. Entah masuk bagian EYD atau tidak memang bahasa otomotiv kadang harus mendekati apa adanya dengan resiko diluar batas batas ejaan atau spelling. Rupanya Masbro Wahyu, cukup energik menggagas bentuk, ide, penampakan khusus JOK yang sering dipakai untuk kelas CB. Entah Japs, Brath atau Classic. Mudah mudahan dalam waktu tidak lama, saya ingin menerapkan juga di kuda besi, semoga saja tidak waktu lama lagi. Maklum, motor masih dipakai mondar mandir Jogja-Solo-Semarang. Mungkin perlu 1 hari standby buat set up dan install JOK buatan Masbro Wahyu Jogja. 

Sukses alwais buat Mas Wahyu Ngabean Jogja, mudah mudahan minggu depan kita bisa kopdar sekedar tanya tanya. Apalagi dapat discount....?? hmmm, ini harapan semua konsumen. Benar nggak Masboss...?

Rabu, 14 September 2016

Salam CB Sejuta Saudara

Kanjeng Biker Penunggang motor CB dan Kanjeng Pemanis motor motor CB seantero jagad raya dan khususnya Indonesia, disela sela jadwal yang makin sempit untuk keluar kota karena ada kewajiban lokal yakni sepekan sekali harus merawat orang tua (baca : Ibu) serta menjaga rumah saudara yang sedang berhaji ke Tanah Suci ( di Semarang ) muncul ide menuliskan tentang anjuran merawatmencintaimenjaga konsistensi dengan kendaraan kecintaan kita yakni CB apapun asal muasalnya yang penting : mirip, serupa, mendekati hingga seperti atau serasa CB. Hal ini didasari dengan Penulis yang ingin tetap pingin bergaya, iya khan masbos masbos....!!, nampaknya pas dengan motor yang saat ini dipakai keseharian meski urusan mesin terus terang amat minim, bahkan lebih dari " amat " sekalipun. Namanya apa masbro kalo amat amat minim.


Soto Sedap Jambu Ambarawa

Mencoba ngegas Jogja Solo, esoknya lanjut Solo - Semarang, 2 hari kemudian lanjut Semarang Jogja cukup jadi bahan cerita dalam perjalanan. Alhamdulilah lancar jaya alias tanpa halangan. Sepekan kemudian diulangi serupa hingga seminggu hampir 700 km jarak diperoleh dengan kendaraan edisi 88 ini serta sebagai hadiahnya, harus disukuri sedikit ada kelelahan yang efeknya ke tensi agak beranjak naik. Saat naik tensi, masuk Hari Raya Adha, hahahahaha.....lengkap sudah teman dalam kelelahan. Mustinya bergembira datangnya daging daging bertebaran, tapi harus dilawan dengan kuat dan sedikit strong agar stabil kondisi tubuh. Untung ada daging sapi masih jadi incaran yang dibolehkan.

Blog ini buat sharing, kisah kasih di seputaran motor anda dan saya atau berbagi hal hal yang positif tentunya. Yang negatif simpan dulu sebagaian cukup buat SMS an atau BBM atau WA nan saja. Tentu minggu depan saya akan kembali ke loops Jogja - Solo - Semarang - Jogja lagi karena jadwal saudara ( kakak ) memang masih di Tanah Suci sekalian uji material ( kayak MK saja ) bahwa dengan klasik akan makin asik meski di jalan raya yang makin padat dan macet. Untuk itu cintaiCBmu sepanjang waktu, di jalan akan banyak cerita.